Blitar, SERU.co.id – Pasca pengeboman gereja Katedral di Makassar dan menjelang Paskah, Polres Blitar bakal memperketat pengamanan di tempat ibadah di seluruh wilayah hukumnya.
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan, pertama yang dilakukan adalah meningkatkan kesiapsiagaan markas komando (Mako) dan personel. Baik Mapolres maupun Mapolsek.
“Baik polres dan polsek akan dijaga lebih ketat. Semua fungsi pengawasan diperketat seperti CCTV. Dipastikan semua berjalan,” kata AKBP Leonard M Sinambela, Rabu (31/3/2021).
Lebih lanjut Leonard menyampaikan, antisipasi selanjutnya menjelang Paskah ini, yang dilakukan Polres Blitar dan jajarannya adalah pengamanan kegiatan ibadah di gereja. Polisi telah mendata gereja-gereja yang menggelar ibadah. Mulai dari Kamis putih, Jumat Agung dan puncaknya pada hari Minggu.
“Kami sudah mendata gereja-gereja yang menggelar rangkaian ibadah. Semua kegiatan perayaan Paskah akan kami amankan, mulai Kamis Putih, Jumat Agung dan puncaknya pada Hari Minggu,” jelasnya.
Leonard menambahkan, Polres Blitar juga mengandeng Banser, organisasi masyarakat dan stakeholder tiga pilar untuk membantu mengamankan jalannya ibadah.
“Kami harap masyarakat tetap tenang. Tidak perlu takut. Prinsipnya kami TNI dan Polri bekerja keras untuk mengamankan aktivitas masyarakat,” tandasnya.
Kapolres Blitar menegaskan, jika polisi menerima banyak dukungan, bahwa aksi terorisme bukan atas nama agama apapun. Melainkan tindak kejahatan yang harus diperangi oleh semua masyarakat dan kepolisian.
“Ini tindakan yang harus diperangi. Baik diperangi kepolisian, maupun diperangi seluruh entitas masyarakat,” tegasnya.
Sementara pencegahan aktivitas yang terkait dengan sel-sel terorisme khususnya di Kabupaten Blitar, Kapolres menegaskan, jika pihaknya sudah ada mapping sehingga pencegahan bisa dilakukan secara maksimal.
“Kami pastikan pihak kepolisian terus bekerja. Seperti penangkapan terduga teroris di Tulungagung dan Nganjuk oleh Densus Anti-teror 88 kemarin” pungkasnya. (fjr/mzm)