Cikal Bank Indonesia Dalam Evolusi Malang Raya
Malang, SERU.co.id – Malang merupakan salah satu wilayah di Jawa yang memiliki kedudukan penting dalam konteks usaha perkebunan swasta pada masa kolonial. Kawasan yang semula sebagian besar tertutup rimba, berevolusi menjadi kawasan perkebunan terkemuka. Diikuti dengan berdirinya kantor-kantor manajemen perkebunan di kota ini, sehingga menjadi kota dengan infrastruktur yang semakin meningkat.
Evolusi Kota Malang yang mampu menggerakkan perekonomian, mendorong pemerintah Hindia Belanda mendirikan Kantor De Javasche Bank (DJB) Agentschap Malang. Untuk menjalankan fungsi sebagai bank sirkulasi di wilayah koloni Hindia Belanda.
“Dalam perkembangannya, DJB ini menjadi Bank Indonesia (BI) setelah dilakukan proses nasionalisasi pada tanggal 1 Juli 1953,” ungkap Dosen Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Negeri Malang, Dr R Reza Hudiyanto, MHum, saat membedah buku dan peluncuran buku “Dari Rimba Menjadi Kota: Bank Indonesia Dalam Evolusi Malang Raya.”
Sebagai bentuk kearsipan, BI sebagai lembaga bank sentral juga memiliki komitmen untuk menuliskan perjalanan sejarah organisasi dan perekonomian bangsa melalui peluncuran seri buku Sejarah dan Heritage 16 Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
“Dimana kehadiran 16 Kantor Perwakilan Bank Indonesia ini, termasuk Malang, memiliki perjalanan panjang sejak masa kolonial Hindia Belanda dengan nama De Javasche Bank (DJB),” ucap penulis buku tersebut.

Kepala Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Aminurridho menyampaikan, Kota Malang telah berevolusi, dari semula hanya kawasan pertanian, menjadi kawasan perkebunan, industri, pariwisata dan pendidikan. Cikal bakal berdirinya DJB Agentschap Malang hingga kini menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang. Menjadikan BI terus hadir dalam perkembangan ekonomi serta menjawab perubahan ekonomi.
Di masa saat ini, dimana Indonesia sedang berjuang dalam mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di daerah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan daerah lainnya. Agar senantiasa melakukan implementasi, monitoring dan evaluasi, terhadap implementasi program PEN di wilayah Malang dan sekitarnya.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang juga memberikan fasilitasi dan masukan dalam rangka perumusan kebijakan ekonomi daerah. Melalui koordinasi berbagai forum-forum kebijakan di wilayah Malang,” imbuh Azka.
Lebih lanjut, Kepala Perwakilan BI Malang menyampaikan, program pendukung PEN lainnya telah dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang dalam mendorong pengembangan ekonomi di daerah. Di antaranya melalui pengembangan UMKM, ekonomi dan keuangan syariah (Halal Value Chain), serta digitalisasi ekonomi sebagai sumber kekuatan ekonomi baru di wilayah Malang dan sekitarnya.
Pada tahun 2021, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang akan terus menjalankan program-program yang berlanjut dari tahun 2020, seperti dukungan PEN di wilayah Malang dan sekitarnya. Pengembangan UMKM, serta peningkatan akses keuangan digital di lingkungan pemerintah, dan Program QRIS 12 juta merchants di seluruh Indonesia. (rhd)