Unidha Malang Masuk 10 Besar PTS Penerima Hibah Pengmas 2021 Kemenristek/BRIN

Para dosen Unidha Malang yang melakukan pengmas terpilih Kemenristek BRIN. (rhd) - Unidha Malang Masuk 10 Besar PTS Penerima Hibah Pengmas 2021 Kemenristek/BRIN
Para dosen Unidha Malang yang melakukan pengmas terpilih Kemenristek BRIN. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang patut berbangga lantaran masuk peringkat ke-10 PTS se-Indonesia, kategori Penerima Pendanaan Pengabdian Masyarakat Terbanyak Tahun 2021 oleh Kemenristek/BRIN. Salah satu dari dua PTS di Malang Raya, selain UMM.

Kemenristek/BRIN mengumumkan Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat tahun 2021 secara daring, Selasa (23/2/2021). Dimana Unidha Malang masuk 10 besar PTS se-Indonesia. Dengan perolehan Rp521,9 juta untuk Dana Hibah Pengabdian Masyarakat.  

Bacaan Lainnya

“Pengumuman ini sungguh membanggakan kami, karena tidak mengira Unidha Malang bisa menempati posisi ini. Sekaligus meningkatkan branding dosen dan institusi Unidha Malang. Dimana perolehan ini adalah hasil kerja keras seluruh civitas akademik Unidha yang terlibat dalam pengabdian masyarakat (pengmas),” ungkap Ketua LPPM Unidha, Dr Eny Dyah Yuniwati, SP, MP, kepada SERU.co.id.

Disebutkannya, hibah pengabdian dari LPPM Unidha yang lolos untuk tahun ini ada 5 proposal, terbagi 3 proposal Multi Tahun dan 2 proposal Monotahun. Di antaranya:

  1. PPDM “Community Based Integrated Farming System“ Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang oleh Nurin Fitriana, Eny Dyah Yuniwati, Rizalnur dan Azhar.
  2. PPDM Ekowisata Berbasis Ekonomi Kreatif Desa Bululawang, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar oleh Endang Sungkawati, Ni Wayan Suarniati, dan lainnya.
  3. PPPUD Bordir Sebagai Handmade Unggulan di Kabupaten Probolinggo oleh Rachma Yuliana, M Dullah dan Zainulloh.
  4. PKM Lipstik SDN 1 Slamparejo oleh Anton Prayitno.
  5. PKM Kagungan Budi Arta RT 07 RW 02 Desa Lumbangsari, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang oleh Mufida dan Nurin Fitriana.

“Tahun ini Unidha Malang mengajukan 24 proposal pengmas. Namun hanya 5 yang lolos, dimana 3 proposal Multi Tahun ini pernah masuk di tahun lalu, dan 2 proposal Monotahun yang masuk tahun ini,” beber Eny, mendampingi Rektor Unidha Malang, Prof Dr Suko Wiyono SH MHum.

Secara nominal, dana hibah yang diperoleh Unidha Malang per proposal mengalami penurunan, karena secara nasional dana hibah pengabdian dari Kemenristek/BRIN tahun ini juga menurun lantaran pandemi covid-19. Namun secara kualitas dan kuantitas, proposal pengmas Unidha yang disetujui mengalami peningkatan.

“Tahun 2020, dana hibah yang diperoleh LPPM Uniha Rp585 juta dan tahun ini kami memperoleh Rp521,9 juta, karena pendanaan dari Kemenristek/BRIN juga menurun. Tahun ini pemerintah menggelontorkan Rp54,9 Miliar, sementara tahun lalu sekitar Rp84,1 Miliar,” bebernya.

Sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi, bahwa setiap dosen wajib melakukan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Kegiatan (pengmas) juga telah mengalami pergeseran karakter, tidak hanya sekedar terjun ke masyarakat, tetapi melakukan beberapa program  kemitraan bersama kelompok masyarakat dan menghasilkan inovasi-inovasi baru.

“Implementasi pengmas menyelesaikan persoalan di masyarakat, melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, link and match antara persoalan dan solusi pemecahan masalah, hingga menghasilkan inovasi-inovasi melalui program pemberdayaan ekonomi, alat yang diberikan, pemasaran dan kerjasama antar pemangku kepentingan,” papar Dr Eny, sembari menambahkan melibatkan 2-5 mahasiswa tingkat akhir di tiap pengmas.

Salah satunya, PPDM Ekowisata Berbasis Ekonomi Kreatif Desa Bululawang, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar oleh Endang Sungkawati, Ni Wayan Suarniati, dan lainnya. Berhasil memecahkan masalah dan menemukan inovasi batik motif alpukat dan pengolahan produk kuliner dari rumput laut. (rhd)

disclaimer

Pos terkait