Pengentasan Kemiskinan PR Untuk Diprioritaskan

Sidang Paripurna DPRD Sumenep tentang penyampaian berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode 2016-2021. (dan) - Pengentasan Kemiskinan PR Untuk Diprioritaskan - Pesan Bupati Busyro pada Bupati Terpilih
Sidang Paripurna DPRD Sumenep tentang penyampaian berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode 2016-2021. (dan)
Pesan Bupati Busyro pada Bupati Terpilih

Sumenep, SERU.co.id – Jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep, rupanya masih menyisakan PR (Pekerjaan Rumah) bagi bupati terpilih nantinya. Pasalnya, Bupati Sumenep, A Busyro Karim belum tuntas mengentaskan sector kemiskinan tersebut. sehingga, persoalan pengentasan kemiskinan jadi PR serius yang harus diprioritaskan.

Hal tersebut disampaikan usai sidang paripurna DPRD Sumenep tentang penyampaian berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode 2016-2021. Juga penyampaian pengumuman hasil penetapan KPU Sumenep terhadap calon bupati dan Wakil bupati terpilih, Senin (25/1/2021) di Graha Paripurna DPRD Sumenep.

Bacaan Lainnya

Walaupun banyak program-program yang masuk, Busyro meminta pengentasan kemiskinan harus tetap diprioritaskan. Ini merupakan sebuah PR terbesar bagi Bupati terpilih Sumenep.

“Pengentasan kemiskinan harus jadi prioritas Pak Fauzi kedepan,” kata Busyro kepada awak media usai sidang paripurna.

Kata Busyro, terobosan yang perlu dilakukan oleh bupati terpilih nantinya yakni Masalah infrastruktur. Karena menurut bupati dua periode ini, infrastruktur jalan terdapat nilai ekonomis.

“Namun, dengan luasnya kabupaten Sumenep tidak bisa semuanya serentak dibangun. Karena persoalannya masalah anggaran, keterbatasan APBD. Apalagi sekarang banyak lagi anggaran yang dipangkas untuk persoalan pandemi Covid-19. Anggaran akan terserap kesana,” jelasnya.

Selain itu, Politisi senior PKB ini berpesan untuk bupati terpilih agar tetap apa yang menjadi perioritas bisa dilanjutkan. Sebab, menurutnya hal itu merupakan hasil rapat ke rapat.

“Saya kira tinggal penekanan-penekanannya saja,” imbuhnya.

Meski demikian, Busyro hanya menyampaikan dan titip pesan saja. Karena persoalan pengentasan kemiskinan dan soal kemajuan Sumenep ada di tangan bupati yang baru nantinya. Karena itu, sangat erat kaitannya dengan pola, strategi kebijakan yang akan diimplementasikan oleh Bupati Terpilih Achmad Fauzi.

“Tiap bupati punya skenario kebijakan yang berbeda, tapi saya yakin Pak Fauzi dan Nyai Eva bisa mengatasinya,” pungkasnya.

Perihal perlu diketahui tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumenep tahun 2019 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya 2018. Jika tahun 2018 terdapat penduduk miskin sebesar 20.16 persen atau sebesar 218.200 orang, maka tahun 2019 alami penurunan yakni 19.48 persen atau turun sekitar 6.620 orang. (dan/edo/red)

disclaimer

Pos terkait