Jakarta, SERU.co.id – Buronan kasus suap pergantian antarwaktu anggota DPR RI Harun Masiku disebut telah meninggal dunia. Kabar itu disampaikan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.
“Jaringan saya menyebutkan Harun Masiku sudah tidak ada atau meninggal tanda kutipnya, tidak tahu seperti apa,” kata Boyamin dalam video wawancara bersama Karni Ilyas beberapa waktu lalu.
Boyamin meyakini hal tersebut sebab tidak ada pembatahan atau informasi lain mengenai keberadaan Harun Masiku. Kendati demikian, Boyamin mengaku belum mengonfirmasi kabar tersebut kepada keluarga Harun Masiku sebab beberapa pertimbangan.
Sementara itu, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut kabar meninggalnya Harun Masiku tidak valid. Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyatakan, KPK sebagai lembaga hukum memiliki dasar yang kuat untuk menentukan seseorang telah dinyatakan meninggal.
“Sejauh ini tidak ada informasi valid yang KPK terima terkait meninggalnya buronan tersebut,” seru Ali Fikri, Selasa (12/1/2021).
“Untuk itu KPK tetap melakukan pencarian para DPO KPK baik yang ditetapkan sejak tahun 2017 maupun 2020,” imbuhnya.
KPK kini tengah memburu tujuh DPO yang belum tertangkap. Salah satunya adalah Harun Masiku.
“Dua di antaranya sisa DPO yang ditetapkan tahun 2020 yaitu DPO atas nama Harun Masiku dan Samin Tan,” sebut Ali.
Sebagai informasi, Harun Masiku merupakan mantan politikus PDI Perjuangan. Ia ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menyuap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan agar dapat lolos ke DPR menggantikan Nazarudin Kiemas.
Kasus ini terungkap pada awal 2020 lalu. Harun sempat disebut berada di luar negeri. Namun, pihak imigrasi menyatakan Harun telah berada di Indonesia. Imigrasi mengaku terjadi kerusakan sistem sehingga perlintasan data Harun tidak masuk ke pusat informasi.
Sejak ditetapkan sebagai DPO pada 20 Januari 2020, keberadaan Harun Masiku belum terdeksi hingga kini. (hma/rhd)
