Kangen Kampung Halaman
Malang, SERU.co.id – Ibarat pribahasa, berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian, artinya bersusah-susah/bersakit-sakit lebih dahulu baru bersenang-senang kemudian. Pribahasa inilah mungkin yang mengispirasi Dedik Purnomo, warga Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Pria berusia 27 tahun ini nekat ingin mengarungi teluk Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), dengan mengunakan alat dua galon air karena kangen kampung halaman.
Dikutip dari media online berjejaring nasional, Dedik bercerita sudah mempersiapkan dua galon mineral, sesaat sebelum pergi tanpa pamit dari kediaman kakak kandungnya yang tinggal di Balikpapan.
Menurut Dedik, selain bermodal dua galon mineral. Ia membawa beragam perlengkapan berupa kawat dari kabel tembaga, yang digunakan untuk mengikat kedua galon tersebut.
”Kawat itu punya kakak saya yang digunakan untuk mengikat tanaman bonsai. Sebenarnya beberapa hari sebelumnya sempat dicari-cari kawatnya sama kakak saya. Tapi saya diam saja karena memang sudah saya sembunyikan,” ungkapnya dengan nada menyesal.
Nah, beragam peralatan itulah yang dibawa oleh Dedik, saat perjalanan menuju Pelabuhan Semayang dengan berjalan kaki selama 2 jam. Di mana, saat perjalanan Dedik mengaku juga sempat memungut kayu sisa proyek, yang rencananya dia gunakan untuk menghubungkan kedua galon yang dibawanya tersebut.
”Kayu itu ketemu di embong (jalan raya, red), kan di Balikpapan sana ada proyek pelebaran jalan. Nah ada sisa kayu, akhirnya saya ambil dan kemudian saya masukkan ke dalam karung,” terang dia, dikutib dari Malang Times.
Setibanya di Pelabuhan Semayang, Dedik bergegas duduk di atas karang untuk merakit galon, yang rencananya dia gunakan sebagai pelampung tersebut.
”Jadi lubang galon saya tutup pakai botol (minuman soda) yang ukuran kecil. Botol itu saya potong jadi dua bagian, kemudian saya ikat pakai kawat biar tidak kemasukan air,” ujarnya.
Berikutnya, keinginan Dedik untuk pulang ke kampung halamannya akhirnya terwujud. Sabtu 19 Desember, dikabarkan ia bersama kakaknya akan menempuh perjalanan lewat udara menuju Bandara Juanda, sebelum akhirnya pulang ke kediamannya di Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Kabar tersebut dibenarkan langsung oleh Bupati Malang, Sanusi saat dikonfirmasi media berjejaring nasional ini, Sabtu (19/12/2020) siang.
”Iya, hari ini (Dedik Purnomo) dijadwalkan pulang ke Malang,” ungkap Sanusi sembari mengatakan jika dirinya masih berada di luar kota untuk menghadiri agenda pemerintahan.
Seperti yang sudah diberitakan, pemuda yang sempat merantau ke Balikpapan, Kalimantan Timur ini nekat pulang kampung dengan cara menyeberangi Teluk Balikpapan, dengan menggunakan dua galon air minum.
Aksi nekatnya tersebut dilakukan lantaran yang bersangkutan mengaku tidak memiliki uang saku, untuk pulang ke kampung halamannya yang ada di Kabupaten Malang. Setelah kurang lebih 3 jam mengapung di lautan, warga yang mengetahui Dedik Purnomo yang semula sempat dikira hanyut tersebut, akhirnya mengevakuasinya ke daratan.
Warga asli Arema (Arek Malang) ini dikabarkan sempat terapung sejauh kurang lebih 300 meter, dari dermaga Pelabuhan Chevron Semayang, Balikpapan.
Sementara itu, mengetahui Dedik Purnomo dalam perjalanan untuk pulang ke kampung halamannya yang ada di Kabupaten Malang, Bupati Malang Sanusi menginstruksikan jajarannya untuk menjemput Dedik di Bandara Juanda, Sabtu (19/12/2020).
”Iya, silakan hubungi Camat Jabung saja, soalnya dia yang ngawal kedatangannya,” ucap orang nomor satu di jajaran Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Malang ini.
Selain mempersiapkan penjemputan, lanjut Bupati Malang, pihak Pemkab Malang juga bakal memberikan sejumlah bantuan berupa uang akomodasi kepada Dedik dan keluarganya. Dikabarkan uang akomodasi yang disiapkan oleh Pemkab Malang ini senilai Rp 5 juta.
”Iya, nanti akan diberikan melalui Camat Jabung yang saat ini mengakomodir penjemputan saudara Dedik,” ujar Sanusi saat ditanya perihal adanya pemberian uang saku kepada pemuda yang nekat pulang kampung, dengan cara menyeberangi lautan menggunakan galon pada Rabu (16/12/2020) lalu itu. (*/mltm/man)