Tidak Hadir Debat Kandidat
Sumenep, SERU.co.id – Terkait berita bahwa ketidakhadiran Nyai Eva sebagai calon wakil Bupati Sumenep dari pasangan Calon Bupati Achmad Fauzi ternyata bukan faktor sakit. Justru Nyai Eva (Hj. Dewi Khalifah) sedang menjalani masa iddah (karena ditinggalkan almarhum suaminya KH Syafraji).
Karena masih berkabung dan belum keluar dari masa iddah selama 4 bulan 10 hari yakni akan berakhir sampai 4 Februari 2021 mendatang. Sehingga bisa dipastikan tiga gelaran debat kandidat yang digelar oleh KPU Sumenep tanpa ada Nyai Eva.
“Makanya saya tetap di rumah sambil mengajar anak-anak santri atau pun emak-emak majelis taklim yang datang menempatkan acaranya di pondok pesantren Akidah Usmuni seklaigus doa bersama untuk Almarhum Dr. KH Achmad Safraji. Kemudian beberapa kelompok pengajian asosiasi dan ibu-ibu dari beberapa lembaga guru PAUD seperti hari ini misalnya dari guru paud dari ratusan sekolah PAUD se-Kabupaten Sumenep. Mereka datang berupa perwakilan untuk memberikan dukungan kepada Pasangan Fauzi – Nyai Eva,” terang Nyai Eva.
Mereka menginginkan ada unsur keterwakilan perempuan nanti yang berada di lembaga eksekutif sebagai pemegang kebijakan. Sehingga ada yang lebih focus untuk memperhatikan kepentingan atau kebutuhan Ibu-ibu untuk program-program yang menyentuh kepada ibu-ibu ataupun pada anak-anak d kabupaten Sumenep. Salah satunya adalah terkait peningkatan pendidikan dari mulai dari anak usia dini, guru PAUD atau pun di jenjang-jenjang yang berikutnya.
“Itu wajar karena ketika saya waktu ada di legislative (DPRD) pada 2004-2009 silam, waktu itu saya duduk sebagai anggota di Panitia Anggaran anggota DPRD Sumenep. Saya banyak memperjuangkan tentang anggaran persfektif gender. Artinya anggaran yang memang menyentuh kepada kebutuhan emak-emak atau kaum perempuan, pemuda dan anak-anak di Kabupaten Sumenep,” ujarnya.
Selama ini, kata dia, ada beberapa program yang memang dibutuhkan oleh kaum perempuan. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan karena emak-emak menjadi madrasah di dalam keluarga yang sangat dekat dengan anak-anak. Mereka tentunya mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas. “Harapan kami tentunya perempuan di kabupaten sumenep lebih cerdas, dan lebih berdaya,” kata Nyai Eva lagi.
Ia menambahkan, selain itu dibidang kesehatan. Masih ada di pelosok desa, apakah itu emak-emak yang dalam usia produktif yang mereka itu masih belum begitu mengetahui tentang bagaimana menjaga kesehatannya. Padahal mereka adalah seorang ibu yang akan menjadi tumpuan dan mereka yang mengemban amanat dari Allah, mereka yang akan merawat putra-putrinya yang akan menjadi penerus bangsa.
Selain itu yang dibutuhkan oleh perempuan di Kabupaten Sumenep adalah pemberdayaan ekonomi. “Nah pemberdayaan ekonomi. Untuk dketahui, ratusan UMKM yang ada perlu perhatian yang tinggi dari pemerintah. Dengan bimbingan dan advokasi dari pemerintah sehingga UMKM yang ada di Kabupaten Sumenep ini bisa dikembangkan,” pungkasnya.
“Salah satu misi kami pasangan Fauzi – Nyai Eva adalah pengembangan potensi alam dari hulu ke hilir dimana bahwa di semua sector. Mulai pendampingan dari pemerintah, bagaimana kita melakukan advokasi dalam melakukan produksi dari bahan baku menjadi bahan jadi. Lalu pendampingan untuk pemasaran itu akan kita lakukan secara kontinyu. Agar produksi dari UMKM jadi salah satu produksi potensi produk unggulan yang bisa diandalkan. Bukan hanya untuk kabupaten Sumenepmelainkan menjadi salah satu produk yang layak untuk kualitas nasional maupun sebagai komoditi ekspor. (edo/red)