Malang, SERU.co.id – Merujuk SKB empat menteri dan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus, dimana khusus praktikum untuk SMK diperbolehkan pembelajaran tatap muka pada semua zona.
Pasalnya, pembelajaran praktik membutuhkan kehadiran siswa dan guru secara fisik di ruang praktikum. Tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya diterapkan oleh SMK Telkom Kota Malang dalam pembelajaran tatap muka, yang rencananya berlangsung selama 5 hari, Senin-Kamis (2-5/11/2020) dan Senin (9/11/2020).
“Khusus untuk kelas praktikum ini diikuti oleh siswa kelas X. Dimana tiap kelas diikuti 10 siswa per kelas kompetensi. Setiap hari ada 2 kelas kompetensi RPL dan TKJ, atau 20 siswa dengan durasi masing-masing sekitar 3 jam,” ungkap Waka Kurikulum, Ifa Choirunnisa, SST, MPd, mendampingi Kepala SMK Telkom, Agoes Windarto, ST.
Sebagaimana aturan Kemendikbud, SMK Telkom telah menerapkan protokol kesehatan sejak masuk halaman sekolah. Mulai pengukuran suhu, cuci tangan dan jaga jarak. Tak cukup sekali, siswa juga melewati monitor pengukur suhu tubuh, untuk memastikan akurasi suhu tubuhnya.
Disebutkan Ifa, jumlah keseluruhan siswa SMK Telkom sekitar 1.500-an siswa. Dimana 71 persen di antaranya berasal dari luar kota. Sementara yang mengikuti praktikum, hanya sebagian siswa kelas X yang telah mendapatkan ijin dari orang tua. Yakni 90 siswa dari total 549 siswa kelas X.
“Yang mengikuti praktikum tatap muka ini berasal dari Malang dan telah mengantongi surat ijin dari orang tua. Sementara yang tidak mengikuti praktikum tatap muka, kami sediakan fasilitas daring menggunakan aplikasi G Metrix dan Learning Management System (LMS),” beber Ifa.
Ifa menjelaskan, pihak sekolah telah membagikan buku protap protokol kesehatan yang harus dijalankan tiap siswa. Sehingga ketika siswa mengikuti pembelajaran tatap muka, sudah tersosialisasi melalui buku tersebut.
“Ini sekaligus upaya uji coba kami, jika nanti Pemkot Malang mengijinkan semua sekolah untuk pembelajaran tatap muka di era new normal,” tandas Ifa.
Salah seorang siswi kelas X SMK Telkom mengaku senang, lantaran bisa mengikuti pembelajaran tatap muka. Meski dibatasi dalam waktu singkat.
“Saya senang bisa ketemu dengan teman-teman dan guru. Karena saking lamanya daring. Meskipun harus jaga jarak dan waktunya sedikit. Pengen sih sekolah tatap muka, sebab tidak semua siswa paham saat daring,” ungkap Intan Dian Rahmawati, siswa kelas X TKJ 4. (rhd)