Jember, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, melalui Dinas Perhubungan (Dishub) secara resmi menutup permanen simpang empat Argopuro menjadi simpang tiga tak bersinyal. Kebijakan tersebut berdasarkan hasil evaluasi dan kajian teknis selama uji coba penutupan.
“Berdasarkan hasil kajian teknis dan evaluasi selama uji coba, tingkat layanan jalan dan simpang menjadi lebih baik. Karena itu, Forum LLAJ sepakat untuk memberlakukan perubahan pengaturan simpang ini,” seru Plt Kepala Dishub Jember, Gatot Triyono, Selasa (19/8/2025.
Disebutkannya, median penutup saat ini masih berupa pagar portabel, akan ditingkatkan secara bertahap menjadi median taman. Nantinya, median itu tetap dilengkapi dengan bukaan sesuai kebutuhan.
“Seperti manuver kendaraan, pagar portabel tambahan, cermin tikungan, hingga pita penggaduh,” ujarnya.
Selain itu, Forum LLAJ juga menyoroti perlunya peninjauan ulang terhadap titik-titik U-turn di sepanjang Jalan Hayam Wuruk hingga Jalan Gajah Mada. Penataan parkir di sekitar kawasan tersebut pun akan diperbaiki, agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Secara simultan dengan perubahan simpang, kita juga melakukan evaluasi teknis terhadap penempatan U-turn, termasuk pengaturan parkir agar lebih tertib. Forum LLAJ akan terus memberikan dukungan dan evaluasi manajemen lalu lintas di kawasan ini,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto menjelaskan, keputusan tersebut sudah melalui kajian teknis maupun evaluasi lapangan.
“Jadi tadi kita lakukan rapat evaluasi terakhir terhadap rencana tindak lanjut penutupan permanen untuk perempatan Argopuro. Setelah dari kajian baik teknis maupun akumulatif, kita simpulkan perempatan Argopuro yang awalnya bersinyal ditutup permanen dengan pertigaan tidak bersinyal,” ungkapnya.
Menurut David, forum juga memberikan sejumlah rekomendasi untuk memperlancar arus lalu lintas. Salah satunya, mengubah median jalan yang saat ini menggunakan pagar portabel menjadi median taman. Namun, tetap dilengkapi bukaan yang bisa digunakan saat ada kegiatan besar.
“Kita minta barrier tengah itu dijadikan taman kota seperti median jalan yang lain. Dengan masih ada kesempatan kurang lebih 10–12 meter untuk buka tutup saat ada event besar, seperti JFC atau peringatan hari besar. Kunci pengaturan itu akan dipegang Dishub dan Satlantas,” tandasnya.
Sebagai informasi, rapat evaluasi uji coba penutupan simpang empat bersinyal di Jalan Argopuro digelar Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kabupaten Jember. Berlangsung di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jember dan dipimpin langsung oleh Plt Kepala Dishub Jember, Gatot Triyono.
Hadir dalam rapat tersebut sejumlah unsur terkait, mulai dari DPRD Jember, Satlantas Polres Jember, BPTD Jatim, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, hingga akademisi dari Universitas Jember. (sgt/rhd)