Empati Mahasiswa Papua, Ratusan Mahasiswa IBU Deklarasi Pancasila dan Indonesia Power

cropped IMG 0060 1 1
cropped IMG 0060 1 1

• Dihadiri Rieke Dyah dan jajaran Forkompinda

Kota Malang, SERU

Bacaan Lainnya

Merespon isu hoax pengusiran mahasiswa Papua dari Bhumi Arema, ratusan mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo (IBU) Malang menggelar deklarasi kebangsaan, bersama sejumlah tokoh lokal dan nasional sebagai bentuk keprihatinan akan isu-isu yang mengancam perpecahan bangsa, si halaman kampus IBU, Kamis (22/8/2019).

“Deklarasi kebangsaan ini sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap isu-isu yang mengancam perpecahan bangsa, apalagi informasi simpang siur di media sosial yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya harus diluruskan,” kata Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko, disela kegiatan. 

IMG 0063
Lesehan dan kibarkan merah putih bersama. (rhd)

Deklarasi kebangsaan mengusung #PancasilaPower #IndonesiaPower yang diinisiasi Pusat Studi Kawasan Indonesia Timur untuk Pendidikan dan Kebudayaan (Puskitdikdaya), BEM IBU dan IKIP Budi Utomo (IBU) ini, dihadiri anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P, Rieke Dyah Pitaloka, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, dan Dandim 0833 Kota Malang, Letkol. Inf. Tommy Anderson, serta undangan lainnya.

Sebagai kampus miniatur Indonesia, deklarasi Pancasila Power dan Indonesia Power ini sebagai upaya merekatkan kebersamaan diantara anak bangsa. Selain itu, mahasiswa tidak ingin serangkaian peristiwa di Papua mengoyak persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Mereka ini putra-putri bangsa yang tak ada bedanya satu dengan lainnya. Di IBU sendiri memiliki mahasiswa dari berbagai daerah, suku, bangsa maupun agama. Terlebih lagi, Malang sebagai kota pendidikan, jangan sampai merusak kenyamanan pelajar dan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di kota ini,” papar Ketua Umum Forki Kota Malang.

Menyerukan Malang Nyaman, Malang Aman dan Malang untuk Semua, mahasiswa menampilkan berbagai pertunjukan dan hiburan tarian dan nyanyian dari Indonesia Timur, khususnya Papua. Tak hanya itu, para undangan dan mahasiswa lainnya mengibarkan bendera merah putih.
“Pondasi Pancasila Power, adalah kekuatan Pancasila dengan spirit yang ada di dalam Pancasila itu lah yang harus kita kembangkan sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia, tidak ada cara lainnya,” tandas Nurcholis.

IMG 0037 1 2
ieke Dyah Pitaloka, Rektor IBU Dr Nurcholis Sunuyeko, dan jajaran Forkompinda menyaksikan sajian tarian dari Papua. (rhd)

Sementara itu, Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengaku bahwa pemerintah kota Malang sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang mampu terus menerus merajut persatuan dan kesatuan bangsa. Khususnya dari mahasiswa yang berasal dari Sabang sampai Merauke. “Kami apresiasi kegiatan seperti ini dalam merajut kebahagiaan. Memang tanggal 15 Agustus lalu sempat terjadi insiden atau benturan, namun sebelum dan sesudahnya aman kembali. Kapolres telah menjamin keamanan Kota Malang. Terkait statemen pemulangan mahasiswa Papua itu hoax. Itu tidak ada.
Marilah kedepannya kita jaga bersama kerukunan ini demi NKRI,” terang Bung Edi. (rhd)

disclaimer

Pos terkait