Jakarta, SERU.co.id – Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 telah ditunggu-tunggu oleh banyak calon pendaftar. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang muncul tentang pendaftaran, khususnya di media sosial Twitter.
Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu menyatakan, keputusan ada atau tidaknya gelombang 11 Kartu Prakerja akan dibuat dalam waktu dekat. Hal tersebut bergantung pada Komite Cipta Kerja (KCK).
“Keputusan apakah akan menambah gelombang ada di Komite Cipta Kerja. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada keputusan,” seru Louisa, Sabtu (17/10/2020).
Louisa mengakui, minat tinggi masyarakat untuk mendaftar program Kartu Prakerja ini. Hal ini tentu menggembirakan, sehingga pemerintah berencana akan melanjutkan program Kartu Prakerja di tahun depan, 2021.
Meski di awal pendaftarannya Kartu Prakerja terlihat seperti program semi bansos, namun unsur pelatihan tetap menjadi prioritas utama pengelola program ini. Dalam hasil survei, dinyatakan pula, 73% responden belum pernah mendapatkan pelatihan sebelumnya.
“Dari survei evaluasi dengan 1,2 juta responden yang adalah penerima Kartu Prakerja, terungkap bahwa 73 persen responden belum pernah mendapatkan pelatihan/kursus sebelumnya,” sebut Louisa.
Dari pihak KCK mengatakan, keputusan pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 11 hanya tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Pihak KCK menargetkan, paling lambat pendaftaran dibuka di akhir bulan Oktober ini.
“Intinya kami terbuka dan siap apabila diminta membuka gelombang 11. Kami harus segera mengerjakan, tapi mungkin sebelum akhir bulan Oktober ini kita harus menyelenggarakan untuk pembukaan gelombang ke-11,” ujar Ketua Tim Pelaksana KCK Rudy Salahuddin.
Kendati demikian, Rudy belum bisa menyebutkan berapa kuota yang disediakan untuk gelombang 11 ini. Ia menyebut, kuota gelombang 11 adalah sisa dari pendaftar yang dianulir kepesertaannya pada gelombang 10.
Program Kartu Prakerja pertama kali diluncurkan pada April 2020. Program ini diharapkan dapat mengembangkan kompetensi kerja dan meningkatkan produktivitas, serta daya saing angkatan kerja. Pada tahun pertamanya, pemerintah menargetkan kuota peserta penerima sebanyak 5.597.183 orang. Jika dilihat dari 10 gelombang yang telah dibuka, kuota tersebut telah terpenuhi. Adapun jumlah peserta tiap gelombangnya adalah:
- Gelombang 1: 200.000 orang
- Gelombang 2: 200.000 orang
- Gelombang 3: 200.000 orang
- Gelombang 4: 800.000 orang
- Gelombang 5: 800.000 orang
- Gelombang 6: 800.000 orang
- Gelombang 7: 800.000 orang
- Gelombang 8: 800.000 orang
- Gelombang 9: 800.000 orang
- Gelombang 10: 116.261 orang
(hma/rhd)