Malang, SERU.co.id – Himpunan Pedagang dan Perantara Logam Mulia Permata (HPPLMP) Pasar Besar Kota Malang menggelar doa bersama, sebagai bentuk harapan mereka agar penjualan dapat meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Pasalnya, saat pandemi Covid-19, penjualan mereka turun drastis hingga sekitar 75 persen. Berbagai upaya dilakukan para pedagang untuk meningkatkan penjualan di masa pandemi Covid-19, yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.
Salah satu pedagang logam mulia Pasar Besar, Muhammad Arifin mengatakan, saat ini daya beli masyarakat masih menurun. Sehingga hal itu mempengaruhi penghasilannya dan perekonomian para pedagang lain.
“Kami berharap, pasar kembali normal dan ramai pengunjung. Apalagi sekarang penjualan menurun drastis dan minat masyarakat kalau saya lihat masih belum ada,” terang Haji Arifin, sapaan akrabnya, Senin (28/9/2020).
Haji Arifin juga mengungkapkan, sebelumnya juga ada oknum pedagang baru yang dianggap dapat merusak citra Pasar Besar. Dalam sebulan belakangan, banyak pengunjung mengeluhkan salah satu pedagang yang mencoba menipu dengan modus memberikan hadiah, namun harus menyetorkan uang terlebih dahulu.
“Satu bulan belakangan ini banyak sekali yang mengeluh, karena ada salah satu lapak yang menjual barang, tapi gak ada barangnya. Padahal pengunjung sudah mengeluarkan uang ratusan ribu,” jelasnya.
Modus penipuan dengan menjanjikan hadiah berupa barang dan meminta pengunjung untuk mengeluarkan uang terlebih dahulu itu, sudah kerap terjadi dengan teknik marketing yang sangat baik. Sehingga pengunjung bisa mudah tertipu dengan sekali ucap dari pedagang tersebut.
“Kami sempat meminta lapak tersebut untuk tidak melakukan hal serupa lagi, tapi masih saja melakukan. Akhirnya kita mediasi dengan Dinas Pasar dan akhirnya dikumpulkan semua,” tambah Sugiat, Sekretaris HPPLMPL.
Sekarang, lanjut Sugiat, lapak tersebut sudah tutup, karena sempat digrebek oleh polisi. Doa bersama yang dilakukan ini, merupakan bentuk syukur dari para pedagang karena sudah tidak ada lagi oknum pedagang yang mencoreng nama Pasar Besar Kota Malang.
“Kalau masih ada terus kan nanti nama Pasar Besar jadi jelek. Apalagi nanti sampai masyarakat gak mau datang lagi. Kan dampaknya ke semua penjual juga,” tutupnya. (riz/rhd)