Malang, SERU.co.id – Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang bulan Agustus 2025 mengalami deflasi -0,07 persen (mtm). Pasca bulan Juli 2025 sebelumnya mencatatkan inflasi 0,12 persen (mtm). Dengan capaian tersebut, Kota Malang mengalami inflasi tahunan terkendali sebesar 2,13 persen (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Febrina mengungkapkan, faktor deflasi IHK pada Agustus 2025. Terutama didorong oleh penurunan harga kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil deflasi 0,14 persen (mtm).
“Tekanan inflasi Kota Malang pada Agustus 2025 masih terkendali dalam rentang sasaran 2,5 ± 1 persen. Dengan capaian tersebut, Kota Malang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,13 persen (yoy),” seru Febrina, dalam keterangan resminya.
Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari koordinasi solid yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melalui sinergi kolaboratif dalam pengendalian inflasi. Di antaranya:
- Pelatihan smart farming dan pelatihan cipta menu makanan sehat bersama TP PKK Kota Malang pada tanggal 27 Agustus 2025.
- Penyelenggaraan lomba cipta resep makanan alternatif beras sebagai bagian dari pelaksanaan program GNPIP diversifikasi & olahan produk pangan yang diikuti oleh masyarakat di wilayah Malang dan sekitarnya.
- Pelaksanaan pasar murah pada bulan Agustus 2025 di 5 titik lokasi.
- Pemantauan stok beras SPHP medium dan antisipasi beras oplosan di kota Malang.
- Pemantauan harga bahan pangan pokok selama bulan Agustus 2025.
- Rakor rutin mingguan pengendalian inflasi bersama Kemendagri selama bulan Agustus 2025.
Penyebab Deflasi Kota Malang
Berdasarkan penyebabnya, deflasi Kota Malang terutama didorong oleh penurunan harga komoditas tomat, cabai rawit, telur ayam ras, bensin, dan sawi putih. Masing-masing dengan andil deflasi sebesar -0,11 persen, -0,10 persen, -0,03 persen, -0,02 persen, dan -0,02 persen (mtm).
Faktor-faktor penyebab deflasi Kota Malang oleh penurunan harga, antara lain:
- Penurunan harga pada produk hortikultura, seperti tomat, cabai rawit disebabkan oleh kondisi panen raya dan normalisasi harga.
- Penurunan harga bensin terjadi seiring dengan penyesuaian harga BBM non subsidi pada Agustus 2025.
- Penurunan harga telur ayam ras dan sawi putih terjadi seiring dengan pasokan yang memadai.
Deflasi Tertahan oleh Inflasi Komoditas
Deflasi lebih dalam tertahan oleh beberapa komoditas yang mencatatkan inflasi, yakni beras, akademi/perguruan tinggi, emas perhiasan, daging ayam ras, dan pepaya. Adapun andil inflasi masing-masing komoditas tersebut adalah 0,08 persen, 0,04 persen, 0,04 persen, 0,02 persen, dan 0,02 persen (mtm).
Faktor-faktor penyebab inflasi Kota Malang oleh peningkatan harga, antara lain:
- Peningkatan harga beras disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari produsen beras premium.
- Peningkatan biaya akademi/perguruan tinggi disebabkan oleh kenaikan biaya operasional pendidikan. Seiring pergantian tahun ajaran baru yang menjadi momen bagi lembaga penyelenggara pendidikan untuk menyesuaikan tarif/biaya pendidikan.
- Peningkatan harga emas perhiasan terjadi seiring dengan kenaikan harga emas global pada bulan Agustus 2025.
- Peningkatan harga daging ayam ras disebabkan oleh kenaikan permintaan masyarakat menjelang moment Maulid Nabi.
- Peningkatan harga pepaya terjadi disebabkan oleh kenaikan permintaan masyarakat.
Sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia akan terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Serta penguatan program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi serta Komunikasi efektif) untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 2,5 ± 1% (yoy). (rhd)