DPRD Kota Malang Antisipasi Demo Anarkis, Ungsikan Berkas Penting Sementara

DPRD Kota Malang Antisipasi Demo Anarkis, Ungsikan Berkas Penting Sementara
Ketua DPRD Kota Malang menjelaskan langkah antisipasi apabila kantornya digeruduk massa demonstrasi. (bas)

Malang, SERU.co.id – DPRD Kota Malang antisipasi demo anarkis hingga terjadi aksi pengrusakan. Oleh karena itu, pihaknya mulai mengungsikan arsip-arsip penting untuk sementara waktu.

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita mengungkapkan, pihaknya melakukan langkah antisipasi dalam menghadapi aksi demonstrasi. Berkaca dari pengrusakan gedung dewan di berbagai daerah, pihaknya memutuskan untuk mengamankan berkas-berkas penting.

Bacaan Lainnya

“Belajar dari demo yang lalu, karena sempat sampai masuk ke dalam, maka kami bersiap. Data-data itu kan diperlukan untuk pelaporan penggunaan anggaran dan pendataan, sehingga perlu diamankan,” seru Mia, sapaannya, Senin (1/9/2025).

Ia menjelaskan, sebagian berkas sudah mulai dipindahkan ke gedung pemerintahan yang lebih aman sebagai bentuk antisipasi. Saat ini sebagian besar berkas telah terdigitalisasi, sehingga proses pemindahan tidak terlalu rumit.

“Sekarang ini berkas-berkas sifatnya sudah berbentuk file. Jadi tinggal bawa gadget-nya saja,” ujarnya.

Terkait kondisi kantor DPRD, pihaknya masih dalam tahap diskusi awal dan koordinasi lebih lanjut akan dilakukan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Dalam kurun waktu satu hingga lima hari ke depan, akan dilakukan pembersihan dan pengamanan tambahan di kantor DPRD Kota Malang.

“Ya, pastinya ini suatu bentuk mitigasi. Karena kalau berkas-berkas itu hilang tanpa bekas, akan menyulitkan pemerintah,” ungkapnya.

Terkait kecaman aksi yang lebih besar, ia menegaskan, akan meneruskan tuntutan ke pusat. Sebagaimana diketahui, massa aksi demonstrasi menegaskan, siap menggelar aksi yang lebih besar apabila aspirasi tidak ditindaklanjuti ke pusat.

“Aspirasi akan kami tindak lanjuti dan dikirimkan ke DPR RI. Beberapa tuntutan yang mereka sampaikan juga relevan untuk diterapkan di DPRD Kota Malang,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menyinggung peran pelajar dalam aksi sebelumnya, serta keputusan pemerintah untuk meliburkan sekolah. Menurutnya, libur tersebut juga atas permintaan sejumlah orang tua yang merasa khawatir terhadap situasi keamanan.

“Ada pertimbangan dari orang tua yang menyampaikan kekhawatiran terhadap anak-anaknya. Sebenarnya kami berpendapat anak-anak sebaiknya tetap melakukan aktivitas masing-masing, namun akhirnya diputuskan untuk libur,” jelasnya.

Mia berharap, aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah harus menjadi pembelajaran bersama. Sejumlah aksi anarkis maupun tindakan represif perlu dihindari, agar aksi berjalan damai. (bas/rhd)

Pos terkait