Situbondo Investor Day 2025, Mas Rio Paparkan Empat Potensi Unggulan Daerah

Situbondo Investor Day 2025, Mas Rio Paparkan Empat Potensi Unggulan Daerah
Mas Rio memaparkan Empat potensi unggulan daerah yakni, pertanian atau perkebunan, perikanan, peternakan, dan pariwisata. (Seru.co.id/aza)

Situbondo, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten Situbondo menggelar Investor Day 2025 sebagai ajang untuk mengenalkan peluang dan potensi daerah kepada para calon investor.

Pasalnya, dalam kegiatan tersebut Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo memaparkan Empat potensi unggulan daerah yakni, pertanian atau perkebunan, perikanan, peternakan, dan pariwisata.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyampaikan bahwa Situbondo Investor Day 2025 bukan hanya acara seremonial, melainkan momentum bersejarah yang akan mengantarkan Situbondo menjadi magnet investasi di Jawa Timur.

Sehingga, Ratusan investor bik dari lokal, regional, dan nasional hadir dalam acara ini, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap potensi ekonomi Situbondo.

“Hari ini, kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor untuk menanamkan modal dan bertumbuh bersama Situbondo. Kami memberikan pelayanan cepat, regulasi yang jelas, dan dukungan penuh agar investasi berjalan lancar,” seru Mas Rio sapaan akrab Bupati Situbondo.

Lebih lanjut, Mas Rio menjelaskan bahwa Situbondo memiliki sejumlah keunggulan strategis, mulai dari posisi geografis hingga ketersediaan sumber daya. Dengan populasi lebih dari 685 ribu jiwa dan biaya tenaga kerja yang kompetitif, Situbondo mencatat pertumbuhan ekonomi positif sebesar 4,81% pada 2024, menandakan daya tahan dan potensi besar untuk berkembang.

“Empat sektor unggulan yang disebut 4P menjadi tulang punggung pengembangan ekonomi Situbondo, yakni pertanian-perkebunan, perikanan, peternakan, dan pariwisata,” jelasnya.

Menurutnya, dalam sektor pertanian, Situbondo menghasilkan 293 ribu ton padi, 752 ribu ton tebu, dan 341 ribu ton jagung per tahun. Selain itu, untuk komoditas unggulan lainnya meliputi mangga, kopi premium, tembakau, melon, hingga kapulaga. Modernisasi pertanian akan dilakukan melalui teknologi, pengolahan benih, dan pompa air bertenaga surya.

Pada sektor perikanan, Situbondo dikenal sebagai salah satu produsen terbesar di Jawa Timur dengan hasil tangkapan dan budidaya meliputi tongkol, lobster, rumput laut, dan 10.775 ton udang vannamei per tahun.

“Kami berencana mengembangkan konsep Blue Economy Hub untuk mengintegrasikan perikanan tangkap, budidaya, hingga pengolahan. Di sektor peternakan, Situbondo memiliki populasi lebih dari 164 ribu ekor sapi Peranakan Ongole dan 930 ribu ayam pedaging serta petelur,” imbuhnya.

Sementara sektor pariwisata akan dikembangkan melalui konsep eco-tourism dengan mengandalkan ikon Taman Nasional Baluran yang dijuluki Africa van Java, Pantai Pasir Putih, dan beragam festival budaya seperti Festival Ayam Sap Sap dan Safari Night.

Selain itu, gelaran ini juga berhasil menarik komitmen investasi triliunan rupiah. Beberapa investor menyatakan minat untuk mengembangkan proyek strategis di Situbondo, mulai dari penanaman pisang cavendish seluas 50 hektare, pembangunan rumah sakit swasta untuk memperkuat layanan kesehatan.

“Tadi juga ada komitmen investasi senilai Rp1,6 triliun di sektor energi terbarukan melalui proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di tiga kecamatan. Proyek ini diperkirakan selesai dalam tiga tahun ke depan dan menjadi bagian dari komitmen Situbondo terhadap ekonomi hijau,” terangnya.

Selain itu, Mas Rio juga menyiapkan pengembangan Pelabuhan Jangkar sebagai simpul logistik strategis di Jawa Timur dan mendukung percepatan pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi guna memperlancar konektivitas antarwilayah.

“Pemerintah daerah memastikan seluruh proses investasi akan didukung regulasi yang jelas dan kemudahan perizinan,” sampainya.

Mas Rio menegaskan,keberhasilan investasi bukan hanya sekadar angka, tetapi harus berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami ingin investor merasa nyaman dan percaya untuk bertumbuh bersama Situbondo. Keberhasilan investasi adalah keberhasilan kita bersama,” pungkas Mas Rio.

Sementara itu, Wakil Koordinator Bidang Bisnis Sekretariat Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Imaduddin Abdullah, menilai Situbondo berpotensi menjadi pionir hilirisasi di sektor pertanian dan perikanan.

“Kabupaten Situbondo memiliki semua syarat untuk memulai hilirisasi, terutama di sektor hasil laut, tembakau, dan kopi. Kami melihat Situbondo bisa menjadi daerah percontohan di Jawa Timur bahkan Nasional dalam pengembangan hilirisasi,” ujar Imanuddin Abdullah.

Menurutnya, hilirisasi ini akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi produk lokal.

“Jika pengolahan produk dilakukan di sini, tidak hanya menambah nilai, tapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing daerah,” pungkasnya. (aza/mzm)

Pos terkait