Malang, SERU.co.id – Distribusi seragam gratis untuk siswa baru SD dan SMP negeri di Kota Malang yang ditargetkan rampung akhir Juli, ternyata masih tersalurkan sebanyak 10 persen. Meski demikian, Pemkot Malang meminta orang tua tidak panik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana mengakui, progres distribusi masih lambat. Hal ini, dikarenaka proses produksi seperti pencetakan kain dan pembuatan pakaian memerlukan waktu lebih lama dari perkiraan.
“Progresnya baru sekitar 10 persen. Saya minta dipercepat, tapi ternyata seperti bahan bet dan lainnya itu butuh waktu,” seru Jana, sapaan akrabnya, Rabu (30/7/2025).
Jana menegaskan, Pemkot Malang tidak ingin memberikan seragam yang tidak lengkap. Oleh karena itu, ia tidak terburu-buru membagikan seragam gratis kepada para siswa baru.
“Kalau sudah dibagikan ya harus lengkap, supaya siswa tidak perlu beli tambahan lagi. Semoga di pertengahan Agustus nanti, sudah maksimal pendistribusiannya,” ungkapnya.
Pemkot Malang melalui Disdikbud sebelumnya memang berkomitmen memberikan seragam gratis kepada siswa baru di sekolah negeri, sebagai bentuk dukungan pendidikan. Program ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi para orang tua siswa, terutama di tengah kondisi perekonomian dan naiknya kebutuhan sekolah.
“Saya mengimbau orang tua tidak panik. Tidak perlu tergesa-gesa membeli seragam baru. Kalau belum punya, bisa pakai seragam lama atau pakaian yang penting rapi,” jelasnya.
Adapun seragam yang diberikan kepada siswa mencakup seragam nasional (merah putih untuk SD, biru putih untuk SMP). Selain itu, para siswa baru jenjang SD dan SMP negeri juga mendapatkan seragam pramuka.
Jana menilai, poin terpenting, para siswa tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pemkot Malang terus mendorong berbagai program pendidikan yang inklusif melalui berbagai program, salah satunya pemberian beasiswa.
“Kalau beasiswa yang melalui kami sudah tersalurkan untuk lebih dari 300 penerima, dari total lebih dari 1.000 yang akan menerima. Namun sebagian besar bantuan itu sekarang ditangani oleh bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra),” terangnya.
Sayangnya, Jana mengaku tidak ingat secara pasti besaran nominal ketika ditanya lebih lanjut mengenai besaran nominal beasiswa. (bas/rhd)