Petani Muda Berjaya, Cara Pemkot Batu Dorong Potensi Pertanian Milenial

Petani Muda Berjaya, Cara Pemkot Batu Dorong Potensi Pertanian Milenial
Wali Kota Batu dalam sebuah kegiatan panen hasil pertanian sayur-sayuran. (ist)

Batu, SERU.co.id – Petani Muda Berjaya (PMB) menjadi sebuah gebrakan tersendiri dari Pemkot Batu untuk mendorong potensi pertanian milenial. Keberadaannya menjadi penting, sebab ketahanan pangan saat ini sudah menjadi isu nasional yang perlu diperhatikan.

Wali Kota Batu Nurochman dalam sebuah kesempatan menyebutkan, Pemerintah secara berkelanjutan berupaya memperkuat ketahanan pangan. Berbagai program dan kebijakan diluncurkan demi memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan bagi masyarakat terutama di tengah sejumlah tantangan. Antara lain iklim/ cuaca, perang, usia petani, konflik internal politik dan alih fungsi lahan.

Bacaan Lainnya

“Termasuk ketertarikan generasi muda pada sektor pertanian. Kegiatan PMB menjadi salah satu inisiatif dalam menjawab tantangan tersebut dalam hal regenerasi petani,” seru Wali Kota Batu Cak Nur sapaannya.

Wali Kota Batu menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu berkomitmen untuk fokus pada pengembangan sektor pertanian melalui dukungan progam kegiatan dan kebijakan. Berbagai dukungan pada petani diantaranya diwujudkan dalam program Abang Tani Class. Sebuah program yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Batu untuk meningkatkan kapasitas dan motivasi petani milenial.

“Dengan adanya Petani-petani muda ini, maka menjadi pilar penting dalam transformasi sektor pertanian di Kota Batu,” cetusnya.

Kabid Pertanian, DPKP Kota Batu, Puspa Permana Sari menambahkan, program Abang Tani bertujuan untuk membantu petani mengadopsi praktik pertanian yang lebih modern dan efisien. Pasalnya diketahui baru sekitar 100 petani muda yang terdata dengan lengkap, menunjukkan masih perlunya upaya pendataan.

“Para petani muda ini dikenal dengan adopsi teknologi modern atau smart farming. Mereka memanfaatkan gawai, Internet of Things (IoT), dan teknologi digital lainnya untuk mengontrol pertanian, mengelola data, dan memasarkan produknya,” pungkasnya. (dik/ono)

 

 

Pos terkait