Malang, SERU.co.id – Porprov IX Jatim secara resmi telah berakhir dan ditutup di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Pemkot Malang kini akan fokus mengevaluasi sejumlah cabang olahraga (cabor) potensial.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, pihaknya bersyukur mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah utama Porprov IX Jatim. Berkat sinergi bersama Kabupaten Malang dan Kota Batu, kejuaraan terbesar se-Jawa Timur itu terlaksana dengan baik
“Porprov IX ini menjadi kejutan bagi Kota Malang. Berdasarkan catatan dari KONI dan Disporapar, Kota Malang baru pertama kali mendapatkan lebih dari 100 medali emas,” seru Wahyu, Sabtu (5/7/2025) malam.
Diakui Wahyu, hanya Kota Surabaya yang mendapatkan lebih dari 100 medali emas pada Porprov sebelum-sebelumnya. Porprov IX Jatim adalah upaya Kota Malang untuk mendekati Surabaya.
“Juara dua juga juara sejati, kita sudah berhasil mengungguli Sidoarjo. Kami menginginkan ada evaluasi, supaya bisa meningkatkan prestasi pada Porprov selanjutnya,” ungkapnya.
Wahyu menegaskan, gelaran Porprov IX Jatim mendapatkan apresiasi, karena Kota Malang sukses sebagai tuan rumah. Kemudian sukses ekonomi, karena ada perputaran ekonomi.
Sementara, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan, meraih juara dua merupakan capaian yang realistis. Hal ini mengingat fasilitas, tenaga SDM hingga semua persiapan masih belum semumpuni Surabaya.
“Kami harus mempersiapkan diri setelah Porprov IX untuk menghadapi Porprov X Jatim yang akan dituanrumahi Surabaya. Kami bersama-sama dengan KONI akan melakukan evaluasi dan menyiapkan atlet,” ujarnya.
Evaluasi akan dilakukan pada cabor yang sudah memenuhi target maupun yang belum memenuhi target. Meski demikian, ada beberapa cabor yang menjadi sorotan, karena dinilai sangat potensial.
“Ada beberapa cabor yang akan kami sampaikan ke KONI dan bersama kami evaluasi lebih intens. Antara lain atletik yang mempunyai 46 nomor pertandingan, Kemudian renang dan selam yang kurang lebih ada 50 nomor,” bebernya.
Selain itu, evaluasi menyasar cabor yang dinilai potensial, tapi belum maksimal prestasinya saat Porprov IX Jatim. Misalnya, cabor bela diri silat dan karate.
Baca juga: Soft Ball dan Base Ball Raih Perak, Wali Kota Malang Ingatkan Evaluasi
“Kami harus melakukan pembinaan sejak dini, sehingga cabor-cabor ini harus bisa menjadi lumbung emas. Apalagi kami sudah punya sarana dan prasarananya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Baihaqi menyoroti sejumlah cabor yang menghasilkan banyak medali emas harus dipertahankan. Sejumlah cabor itu antara lain, hapkido, wushu, cricket dan kempo.
“Jadi untuk persiapan Porprov selanjutnya, perlu mempertahankan cabor unggulan dan mengevaluasi cabor lainnya. Supaya pada Porprov selanjutnya, kami bisa mengantisipasi,” tandasnya.
Baihaqi berharap, Kota Malang bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi Porprov X tahun 2027 mendatang. Maka dari itu, evaluasi dan pendataan akan dilakukan untuk menetapkan target capaian yang lebih baik. (bas/rhd)