Kepedulian Pendopo Kembang Kopi “Shofi” ke Pelajar

Anak-anak kampung belajar daring di Pendopo Kembang Kopi. (ist)

Malang, SERU.co.id – Tak perlu berpangku tangan menanti belas kasihan pihak lain, selagi mampu dan bisa, maka harus bertindak cepat membantu sesama yang membutuhkan. Begitulah prinsip owner Pendopo Kembang Kopi Wagir, yang peduli menyediakan akses internet gratis lewat Shofi (Shodaqoh WiFi) kepada pelajar di desa setempat.

“Saya bersyukur bisa ikut berpartisipasi di tengah sulitnya warga Malang akan akses internet. Lewat Shofi (shodaqoh wifi), kami menyediakan internet gratis di Pendopo Kembang Kopi ini,” seru Owner Pendopo Kembang Kopi, Pietra Widiadi, Jumat (4/9/2020).

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, dibalik fase pandemi yang tak kunjung berakhir, muncul banyak cerita kiprah positif dari sekelompok masyarakat yang turut memajukan pendidikan anak negeri. Salah satunya, kiprah pengelola Pendopo Kembang Kopi, Wagir, Kabupaten Malang, memberikan akses WiFi gratis kepada anak sekolah dari kampung setempat.

Salah seorang pengelola Pendopo Kembang Kopi, Agus Sugiarto menuturkan, banyak anak sekolah berkunjung untuk mengakses internet gratis lewat WiFi. Nampak sejumlah anak usia SD memenuhi salah satu ruangan utama di pendopo, yang berhawa sejuk nan pemandangan asri ini. Trennya pun terus meningkat setiap hari.

“Alhamdulillah banyak anak sekolah  memanfaatkan WiFi di pendopo ini. Jumlahnya kurang lebih 8 – 10 anak setiap hari. Trennya cenderung meningkat. Awalnya hanya anak dari Dusun Ngemplak, sekarang anak dari Dusun Glagah Ombo pun turut memanfaatkan wifi di pendopo,” papar Agus.

Agus menguraikan, dalam pemanfaatan akses WiFi ini, pihaknya melibatkan salah satu program officer komunitas, yaitu Anggi yang selama ini mendampingi anak-anak sekitar pendopo tersebut.

“Kami dari pendopo ikut mendampingi anak tersebut, ketika selesai wifian diarahkan untuk membaca koleksi buku yang ada di koleksi perpustakaan keliling,” tutur Agus.

Agus mengungkapkan, ragam aktivitas bocah-bocah tersebut, di antaranya mengerjakan tugas sekolah, belajar daring dan sisanya memanfaatkan wifi untuk game.

“Maka dari itu, kami mendampingi dan mengarahkan penggunaan internet yang bijak.  Bahkan ada satu kelompok anak rutin datang untuk baca-baca buku di perpustakaan kecil kami,” beber Agus.

Terkait masih banyaknya masyarakat yang belum bisa mengakses internet, Agus memberikan himbauan dan harapan untuk memanfaatkan wifi secara gratis.

“Kami menghimbau untuk memanfaatkan wifi secara gratis, jika memang untuk belajar daring. Bahkan gratis minuman yang ada di warung pendopo. Syaratnya, setelah membaca buku, harus berani bercerita apa yang telah dipelajari dari buku yang sudah dibacanya,” tandas Agus. (*/rhd)

Pos terkait