Respons Usulan Pasokan Air Dihentikan, Perumda Tugu Tirta Kota Malang Ingatkan PKS

Respons Usulan Pasokan Air Dihentikan, Perumda Tugu Tirta Kota Malang Ingatkan PKS
Dirut Perumda (PDAM) Tugu Tirta Kota Malang respons usulan penghentian pasokan air bersih dari DPRD Kabupaten Malang. (bas)

Malang, SERU.co.id – Respons usulan anggota DPRD Kabupaten Malang terkait penghentian pasokan air ke Perumda Air Minum (PDAM) Tugu Tirta Kota Malang. Menanggapi hal tersebut, Tugu Tirta Kota Malang mengingatkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang sudah disepakati bersama.

Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Priyo Sudibyo mengatakan, tidak ada habisnya apabila terus menanggapi hal tersebut. Apalagi sudah ada kesepakatan yang jelas, sebagaimana tertuang dalam PKS (Perjanjian Kerja Sama).

Bacaan Lainnya

“Masalah itu kan sudah selesai. Itu perjanjian G to G antara Pemkab Malang dan Pemkot Malang sebelum masa kepemimpinan saya,” seru Priyo, saat diwawancarai SERU.co.id.

Priyo mengungkapkan, masa berlaku PKS sampai akhir tahun 2025 nanti. Semua pihak diharapkan bersabar sampai masa PKS berakhir.

“Habisnya masa PKS masih di bulan Desember nanti. Didalamnya terdapat klausul evaluasi setelah masa PKS berakhir,” ungkapnya.

Ia menuturkan, banyak orang menilai harga beli pasokan air dari Kabupaten Malang terlalu rendah. Padahal ada biaya yang dibutuhkan sebelum air diolah dan didistribusikan.

“Disamping harga beli itu masih ada ongkos SDM, listrik, bahan kimia, perawatan dan lain-lain. Hal ini seringkali tidak dipahami masyarakat,” bebernya.

Lebih jauh, ia menyoroti sudah ada perbincangan antara Bupati Malang dan Wali Kota Malang untuk menaikkan harga beli air. Itu sesuai dengan ketentuan evaluasi setelah masa PKS berakhir.

Sebelumnya, Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Malang, Zulham Akhmad Mubarrok mengemukakan, harga jual air bersih ke Kota Malang sangat kecil. Karena itu, ia mendesak Pemkab Malang untuk menghentikan penjualan air bersih ke Kota Malang.

“Harga air bersih dari Sumber Wendit, Kecamatan Pakis seharga Rp200 per meter kubik. Kemudian di Sumber Pitu, Kecamatan Tumpang sebesar Rp150 per meter kubik,” beber Zulham.

Harga beli dinilai tidak sebanding dengan harga jual kepada warga Kota Malang yang bisa mencapai 17 kali lipat lebih mahal. Air bersih dari Tugu Tirta Kota Malang dijual mulai dari Rp3.400 untuk rumah tangga hingga termahal Rp14.300 per meter kubik untuk industri.

“Jadi wajar kalau kami minta kenaikan, karena di Kota Malang air ini dijual mahal ke warga. Semisal dijual murah saya kira tidak masalah,”  jelasnya.

Pendiri Milenial Utas itu juga menyoroti, air bersih di Kota Malang banyak dipasok dari Kabupaten Malang. Padahal masih banyak daerah di Kabupaten Malang yang kekurangan air.

“Sementara di daerah kita sendiri, di Kabupaten banyak desa yang kekurangan sumber air bersih dan kekeringan. Tetapi sumber air dijual untuk warga kota, dibisniskan lagi,” tandasnya. (bas/rhd)

Pos terkait