Jember, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melakukan kegiatan bersama 4.500 siswa dari TK dan PAUD untuk memperingati Hari Anak Nasional 2025. Pendidikan karakter sejak dini menjadi gaung dalam kegiatan yang berlangsung di Alun-Alun Jember Nusantara, Senin (23/6/2026).
Bupati Jember, Muhammad Fawait menyampaikan, pendidikan karakter anak harus dimulai sejak dini. Untuk mewujudkannya, maka harus melalui pendidikan yang terintegrasi antara sekolah dan lingkungan keluarga.
“Negara yang maju selalu memulai pendidikan dari pembentukan karakter anak-anaknya. Itu juga yang kami dorong di Jember,” seru Gus Fawait, sapaan akrabnya, Senin (23/6/2025).
Disebutkannya, pendidikan menjadi sektor strategis untuk membentuk generasi masa depan. Maka dari itu, selain kesehatan, pendidikan menjadi program prioritas utama dalam pembangunan daerah.
“Guru memiliki peran strategis membentuk generasi masa depan. Karena itu, Pemkab berkomitmen kuat untuk mendukung sektor pendidikan,” ujarnya.
Gus Fawait menjelaskan, Pemkab saat ini tengah menginventarisasi 1.500 sekolah yang rusak. Kedepan, sekolah-sekolah itu akan menjadi prioritas perbaikan secara bertahap selama lima tahun kedepan.
“Mohon doa seluruh masyarakat, agar dunia pendidikan Jember bisa kembali berjaya dan menjadi yang terbaik di Jawa Timur,” paparnya.
Gus Fawait meminta, masyarakat untuk tidak ragu menyampaikan aduan terkait pendidikan ke kanal pengaduan resmi Pemkab Jember yakni Wadul Gus’e.
Secara terpisah, Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Jember, Endang Suprihatin mengatakan, pihaknya menciptakan tujuh tari untuk anak Indonesia. Tarian tersebut dikhususkan bagi siswa TK, lantaran menggambarkan aktivitas harian. Tarian itu menggambarkan kegiatan positif, seperti bangun pagi, beribadah, makan bergizi, belajar, hingga tidur tepat waktu sebagai kebiasaan anak-anak.
“Kami gambarkan melalui gerakan tarian. Namun gerakan ini tidak bisa berhasil tanpa dukungan wali murid,” ungkapnya.
Maka dari itu, kata Endang, diperlukan pendampingan yang baik dari orang tua. Tujuannya, agar anak-anak bisa menerapkan kebiasaan positif di rumahnya masing-masing.
“Dengan pendampingan yang baik dari orang tua, anak-anak akan lebih mudah menerapkan kebiasaan positif di rumah,” tandasnya. (sgt/rhd)