Trump Putuskan Hubungan dengan Elon Musk, Rusia Tawarkan Suaka

Trump Putuskan Hubungan dengan Elon Musk, Rusia Tawarkan Suaka
Elon Musk (kiri) dan Donald Trump (kanan). (ist)

Washington, SERU.co.id – Hubungan dua tokoh berpengaruh dunia, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan miliarder Elon Musk, resmi runtuh. Ketegangan antara keduanya memuncak setelah Musk secara terbuka menentang RUU ‘One Big Beautiful Bill’ yang menjadi prioritas utama pemerintahan Trump. Menanggapi perseteruan ini, pihak Rusia siap memberikan suaka politik kepada Elon Musk jika diperlukan.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan, ia tidak lagi memiliki hubungan personal maupun profesional dengan Elon Musk

Bacaan Lainnya

“Saya kira begitu, ya (ketika ditanya apakah hubungannya dengan CEO Tesla dan SpaceX telah berakhir). Saya tidak berniat berbicara dengannya,” seru Trump, dikutip dari CNBC, Minggu (8/6/2025).

Presiden Trump juga mengeluarkan peringatan, akan ada konsekuensi serius jika Musk mendanai kandidat Partai Demokrat dalam Pemilu mendatang. Meski begitu, Trump mengungkapkan, belum memutuskan apakah akan menyelidiki Musk lebih jauh atau menghentikan kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaannya, seperti StarLink dan SpaceX.

Konflik ini memanas dalam lima jam serangan bertubi-tubi yang dilontarkan Musk melalui platform X, pada Kamis (6/6/2025). Tuduhan pribadi, kebijakan ekonomi, hingga tudingan keterlibatan Trump dalam skandal seksual Jeffrey Epstein dijadikan amunisi.

“Saatnya menjatuhkan bom besar: @realDonaldTrump ada dalam berkas Epstein. Itulah alasan sebenarnya mengapa dokumen itu belum dipublikasikan. Semoga harimu menyenangkan, DJT!,” tulis Musk.

Musk kemudian menggandakan serangannya dengan memposting cuplikan video lama Trump berpesta bersama Epstein di tahun 1990-an, disertai emoji ekspresi mencurigakan. Tak berhenti di sana, Musk juga menyebut, tarif perdagangan Trump akan menjerumuskan AS ke jurang resesi. Mengutip prediksi JPMorgan yang memperkirakan kemungkinan resesi sebesar 60 persen.

RUU ‘One Big Beautiful Bill’ menjadi pemantik utama konflik ini. Musk mengecam rancangan tersebut sebagai kekejian yang menjijikkan dan membantah klaim ia pernah menyetujuinya. Ia menuding, proses legislasi RUU dilakukan secara tertutup dan terburu-buru.

Menurut laporan analis nonpartisan, RUU Trump ini akan menambah utang nasional sebesar $2,4 triliun dalam 10 tahun ke depan. Sebuah lonjakan yang mengkhawatirkan mengingat utang AS saat ini telah mencapai $36,2 triliun.

Konflik ini bahkan menarik perhatian internasional. Wakil Ketua Komite Duma Negara Rusia untuk Urusan Internasional, Dmitry Novikov menyatakan, Rusia siap memberikan suaka politik kepada Elon Musk jika diperlukan.

“Saya pikir Musk memainkan permainan yang sama sekali berbeda. Meskipun jika dia membutuhkannya, Rusia pasti dapat menyediakannya,” ujar Novikov.

Pernyataan ini muncul tak lama setelah masa jabatan 130 hari Musk sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Gedung Putih berakhir pada 30 Mei lalu. (aan/mzm)

disclaimer

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *