DBHCHT 2025 RSUD Lawang Rp10,067 Miliar, untuk Peningkatan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan

DBHCHT 2025 RSUD Lawang Rp10,067 Miliar, untuk Peningkatan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan
Konferensi pers di RSUD Lawang. (wul)

Malang, SERU.co.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lawang mendapatkan anggaran sebesar Rp10,067 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025. Angka tersebut mengalami kenaikan, dibandingkan tahun 2024 lalu mendapatkan anggaran sebesar Rp6,273 miliar.

Direktur RSUD Lawang, dr. Nur Rochmah MMRS menerangkan, dana yang didapatkan dari penghasilan cukai atau tembakau tersebut dimanfaatkan oleh RSUD Lawang menjadi dua kegiatan. Yakni pengadaan/peningkatan kelengkapan alat kesehatan dan pembiayaan perawatan/pemeliharaan alat kesehatan.

Bacaan Lainnya

“Pengadaan alat kesehatan atau alat penunjang medis fasilitas kesehatan dan pemeliharaan alat kesehatan. Rincian untuk pengadaan alat kesehatan ini ada 25 unit,” seru Nur, Kamis (5/6/2025).

Salah satu alat yang dibeli dari DBHCHT tahun 2025. (wul)

Nur menjelaskan, 25 unit alat kesehatan dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan, seperti peningkatan pelayanan IGD (Instalasi Gawat Darurat), rawat jalan, poli THT dan perawatan bayi.

“Untuk peningkatan pelayanan IGD itu ada 9 unit, ada EKG (Elektrokardiogram), monitor pasien. Kemudian untuk peningkatan 3 unit rawat jalan, pengadakan alat audiometri untuk THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Untuk rawat inap, untuk ventilator bayi, untuk ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan beberapa alat untuk kamar operasi,” tuturnya.

Dirinya menerangkan, pihaknya melakukan penambahan alat dengan tujuan bisa menambah jenis layanan yang dapat ditangani di RSUD Lawang. Sedangkan untuk kegiatan pemeliharaan secara berkala alat kesehatan medis, di tahun ini pihaknya melakukan perawatan 46 unit set.

“Alat-alat canggih ini memang perlu pemeliharaannya tidak sedikit, karena semakin canggih alat pemeliharaannya juga semakin besar. Sehingga ini kami gunakan untuk pemeliharaan, termasuk untuk kalibrasi dan sebagainya,’ ungkap Nur.

Pihaknya memastikan alat-alat yang ada di RSUD Lawang terkalibrasi dengan baik dan termanajemen dengan baik. Sehingga total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp10.067.434.088 untuk tahun 2025.

Nur membeberkan, adanya pemanfaatan anggaran untuk meningkatkan kualitas alat serta pelayanan tersebut. Masyarakat Kabupaten Malang di bagian utara akan lebih mudah mendapatkan penanganan medis.

“Kunjungan kami setiap tahun selalu meningkat, menurut saya (masyarakat) Malang Utara sangat terbantu, mereka tidak perlu jauh-jauh ke Kota (Malang). Untuk bisa mendapatkan layanan, contoh cuci darah, begitu kami buka langsung penuh. Karena begitu orang kena cuci darah, harus rutin cuci darah minimal seminggu dua kali dan tidak akan berhenti,” jelasnya.

Sebagai informasi, DBHCHT 2025 ini dibagi dalam tiga bidang, yakni bidang kesejahteraan masyarakat, bidang kesehatan dan bidang ketertiban. Dimana bidang kesehatan mendapatkan jatah sebesar 40 persen yakni Rp96 miliar. Dengan rincian Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Rp53,5 miliar, RSUD Kanjuruhan Rp32,7 miliar dan RSUD Lawang mendapatkan jatah Rp10 miliar. (DiskominfoKab.Malang/adv/wul//rhd)

Pos terkait