Malang, SERU.co.id – Sebanyak 1.102 orang Calon Jemaah Haji (CJH) dari Kota Malang siap diberangkatkan haji. Dinkes Kota Malang memastikan, 60 persen CJH tersebut sudah Istitoah atau mampu secara fisik.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengungkapkan, ada dua kategori CJH. Pertama, istitoah sebanyak 60 persen dan kedua, istitoah dengan pendampingan.
“Kriteria kedua, yaitu istitoah dengan pendampingan. Yang masuk kategori ini CJH dengan resiko tinggi sehingga butuh pendampingan,” seru Husnul.
CJH yang termasuk kategori istitoah dengan pendampingan akan mendapatkan pendampingan berupa obat, alat kesehatan, maupun pendampingan anggota keluarga. Sembari menunggu jadwal pemberangkatan ibadah haji, para CJH diimbau mempersiapkan diri dan menjaga kebugaran.
“Segala rekomendasi kesehatan yang telah disampaikan melalui dokter, puskesmas, maupun rumah sakit harus dilakukan. Sehingga di masa tunggu semua CJH bisa diberangkatkan ke asrama haji Surabaya,” ungkapnya.
Husnul menjelaskan, semua CJH yang tiba di sana akan menjalani pemeriksaan kesehatan lagi. Pemeriksaan tersebut terkait laik terbang atau tidaknya seseorang.
Baca juga: 36 CJH ASN Pemkot Malang Dilepas Wali Kota Pastikan Tak Ada Kekosongan Jabatan
“Apabila ada yang tidak layak terbang otomatis tidak bisa melanjutkan perjalanan. Atau mungkin nanti dilakukan tindakan selama masih dalam waktu pemberkatan jamaah haji,” bebernya.
Dinkes Kota Malang berharap, semua CJH yang ada di Kota Malang laik terbang. Serta semuanya tetap dalam kondisi sehat sejak sebelum keberangkatan, saat menunaikan ibadah haji hingga kembali pulang.
“Kami mencatat ada beberapa potensi penyakit. Antara lain: hipertensi, diabetes melitus, jantung koroner dan stroke,” ujarnya.
Baca juga: 30 Persen CJH Kota Malang Kategori Lansia, Dinkes Lakukan Pembinaan Kesehatan di 16 Puskesmas
Husnul mengatakan, pihaknya bersama puskesmas jajaran sudah berusaha memberikan pembinaan kesehatan bersama dengan KBHU. Tujuannya, agar kesehatan tetap terjaga sejak sebelum keberangkatan hingga saat tiba di asrama haji untuk pemeriksaan ketiga.
“Upaya kami lakukan untuk mendorong PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Ini merupakan upaya preventif, agar yang sehat tidak sampai sakit. Kemudian yang berpotensi sakitnya kambuh jangan sampai lebih parah,” pungkasnya. (ws13/rhd)