Malang, SERU.co.id – Kepala BKN mengajak UM untuk mencetak generasi muda unggulan. Apabila perguruan tinggi menghasilkan banyak SDM unggul, maka semakin mudah mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKN), Prof Dr Zudan Arif Fakhrullah mengungkapkan, perlu upaya mewujudkan Asta Cita. BKN berusaha menggandeng perguruan tinggi untuk mencetak generasi muda unggulan.
“Kolaborasi BKN dengan kampus-kampus, terutama universitas sangat penting. Karena kami di BKN ini seperti HRD-nya Indonesia, kami melihat seperti apa SDM yang dibutuhkan untuk mewujudkan Asta Cita,” seru Zudan, Kamis (15/5/2025).
Zudan mengatakan, kampus-kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mendidik generasi muda harus dilibatkan. Tujuannya, agar bisa mencetak SDM berkualitas yang mampu menunjang terwujudnya Asta Cita.
“Kami butuh keahlian yang sangat beragam, karena Bapak Presiden punya program kemandirian pangan, kemandirian air, kemandirian energi, hilirisasi, dan lain-lain. Kemandirian pangan yang harus terwujud itu butuh SDM yang banyak sekali karakter-karakternya,” bebernya.
BKN menilai, generasi muda penerus bangsa harus menguasai bidang keahlian atau ilmu. Apabila pemuda-pemuda yang menguasai berbagai bidang ilmu bersinergi tentu akan mendorong terwujudnya Asta Cita.
“Ada yang menguasai teknologi, ilmu pertanian, sistem ekonomi untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen. Ini butuh anak-anak terbaik bangsa Indonesia,” urai Zudan.
baca juga: Wali Kota Malang Selaraskan Dasa Bakti dengan Asta Cita, Wamendagri Berikan Apresiasi
Di hadapan para mahasiswa UM, pria kelahiran Sleman itu berpesan, agar tidak mudah berputus asa. Selalu mencoba saat gagal merupakan semangat yang harus dipupuk.
“Gagal berusaha lagi. Dibalik satu keberhasilan seseorang, ada banyak kegagalan yang menyertai,” ucapnya.
Zudan menjelaskan, diperlukan generasi muda dengan daya juang tinggi untuk mewujudkan Asta Cita dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Mahasiswa UM harus memanfaatkan kesempatan belajar sebaik mungkin, karena tidak semua berkesempatan kuliah.
“Untuk menuju Indonesia Emas, ada tiga hal yang harus kita persiapkan. Pertama, pendidikan yang berkualitas, kedua peningkatan layanan kesehatan. Dan ketiga, peningkatan kompetensi untuk kesempatan kerja yang lebih baik,” urainya.
Zudan menilai, ketiga hal tersebut merupakan aspek penting untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk mewujudkan generasi muda unggul, mahasiswa UM harus kompeten, berintegritas, memiliki karakter kuat, berdaya saing global, serta sehat jasmani dan rohani.
baca juga: Universitas Negeri Malang Peringkat 13 Kampus Terbaik Indonesia Versi THE AUR 2025
Sementara itu, Rektor UM, Prof Dr Hariyono MPd menyatakan, pihaknya berkomitmen menghasilkan generasi muda unggul dan berkualitas. Sebagai perguruan tinggi ternama di bidang pendidikan, perlu mendorong generasi muda semakin berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Kita perlu banyak belajar dari kisah hidup Prof Zudan. Sebagaimana kata Aristoteles, Aparatur Negara bisa menjadi pembangun peradaban bangsa paling cepat,” tuturnya.
Rektor UM mengatakan, mahasiswa biasanya memiliki idealisme yang tinggi. Namun sebelum mewujudkan tatanan negara yang lebih baik, perlu menata diri.
“Before we change the world, we have to change ourselves (sebelum mengubah dunia, kita harus merubah diri sendiri, red). Dengan cara apa kita merubah diri sendiri? Belajar dan terus berusaha meningkatkan kompetensi,” tandasnya.
Prof Hariyono mengatakan, apabila mahasiswa sebagai generasi muda calon penerus bangsa bisa memimpin diri sendiri, akan mudah memimpin orang lain. Diperlukan jiwa kepemimpinan untuk menjadi generasi muda unggul dalam mewujudkan Asta Cita menjelang Indonesia Emas 2045. (ws13/rhd)