Malang, SERU.co.id – Pihak pengembang kompleks perumahan Begawan Villas yang longsor dan berdampak pada empat rumah di Kecamatan Dau memberikan klarifikasi. Jika rusaknya bangunan (nampak dalam video roboh) dilakukan dengan sengaja, agar tidak membahayakan para pemilik rumah di kemudian hari.
Direktur Begawan Villas, Yuli Soehartono menerangkan, saat perbaikan menggunakan alat berat pada kawasan pemukiman tersebut. Pihaknya menemukan retakan-retakan pada bangunan yang berpotensi membahayakan, jika ditinggali untuk jangka panjang.
“Di lapangan itu kita bongkarin semua, karena kita antisipasi bahwasannya semua kedepannya ya itu (roboh),” seru Yuli, saat dikonfirmasi.
Dirinya mengaku, pembongkaran pada bangunan tersebut sudah dilakukan koordinasi dengan pihak pemilik bangunan. Sehingga setelah ditemukanya potensi tersebut, pemilik rumah disarankan untuk tidak menghuni bangunan.
“User-user alhamdulillah sudah tahu semua, alhamdulillah sudah kita relokasi di perumahan kita yang lainnya. Alhamdulillah sih dari user tidak ada korban, semua sudah kita antisipasi sebelum kejadian,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, longsor dan robohnya empat bangunan tersebut merupakan proses penanganan dari pihak pengembang. Dan bukanlah musibah yang terjadi secara tiba-tiba.
“Secara tiba-tiba tidak. Kita sampaikan ke user, tinggalkan rumahnya lalu kita beresin sekalian rumahnya. Kita takutnya berlarut-larut akan menjadi masalah di kemudian hari. Kita sangat perhatikan keselamatan user-user semua,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, sebut fakta unggahan video berdurasi 16 detik viral di media sosial Instagram. Nampak kondisi tebing kompleks villa di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang longsor hingga mengakibatkan beberapa rumah roboh rata dengan tanah. Kejadian rumah roboh tersebut ternyata atas kesepakatan pihak pengembang dan pemilik rumah untuk diratakan, Sabtu (26/4/2025).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menerangkan, dari hasil koordinasi yang pihaknya lakukan dengan pemerintah desa setempat. Awalnya ada upaya pengurukan tanah pada lokasi longsor sebelumnya menggunakan alat berat.
“Tadi koordinasi dengan pihak desa. Kemarin (memang) ada pergerakan alat berat di sekitar rumah yang terdampak longsor (sebelumnya) ada pengurukan. Kemudian terdengar retakan pada beberapa rumah,” ucap Sadono. (wul/rhd)