Malang, SERU.co.id – Pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan efisiensi di semua sektor pemerintahan pusat hingga daerah. Meski demikian, pengadaan buku di Perpustakaan Kota Malang dipastikan tetap terlaksana dengan strategi yang telah disiapkan.
Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda Kota Malang), Yayuk Hermiati mengungkapkan, pihaknya tetap melakukan pengadaan buku. Ada beberapa strategi yang dilakukan, yakni penganggaran dan survei sebelum pengadaan buku.
“Insyaallah, kebijakan efisiensi tidak berpengaruh terhadap pengadaan buku di tahun 2025. Tahun ini, telah dianggarkan Rp200 juta untuk pengadaan buku,” seru Yayuk.
Yayuk membeberkan, anggaran tersebut dialokasikan dari APBD 2025. Anggaran tersebut dialokasikan baik untuk buku fisik maupun buku non fisik.
“Buku non fisik itu buku elektronik atau digital. Anggaran pengadaannya, masing-masing Rp100 juta untuk buku fisik dan Rp100 juta untuk buku non fisik,” ungkapnya.
Sebelum pengadaan buku, pihaknya akan melakukan survei terlebih dahulu kepada para pustakawan dan pengunjung Perpustakaan Kota Malang. Survei itu dilakukan untuk memastikan minat baca dan kebutuhan bacaan yang perlu diadakan.
“Hasil survei itu menjadi dasar utama dalam menentukan jenis buku yang akan kami sediakan. Jadi penyediaan itu berdasarkan kebutuhan, kami menyediakan sesuai kebutuhan para pemustaka,” ujarnya.
*Kebutuhan bacaan dan kunjungan ke Perpustakaan Kota Malang meningkat
Berdasarkan survei tahun sebelumnya, diketahui kebutuhan bacaan masyarakat sangat beraneka ragam. Buku terkait pelajaran, keterampilan dan karya fiksi paling banyak diminati.
Baca juga: Terima Penghargaan Perempuan Inspiratif, Ketua DPRD Kota Malang: Kawal Perda Pengarusutamaan Gender
Adanya survei dan pengadaan buku yang tepat sasaran, Yayuk menuturkan, kunjungan ke Perpustakaan Kota Malang meningkat. Termasuk yang mengakses layanan tersedia, seperti mobil keliling dan digital.
“Survei sangat efektif untuk meningkatkan kunjungan dan menyesuaikan diri dengan kebijakan efisiensi. Dalam sehari, kunjungan bisa mencapai kurang lebih 500 pengunjung,” bebernya.
Yayuk melanjutkan, Dispussipda Kota Malang memang menyediakan layanan digital dan non digital. Layanan digital dapat mengakses buku elektronik melalui website https://emalangkota.perpustakaan.co.id/ maupun platform media sosial.
Baca juga: Wali Kota Malang Serahkan Penghargaan Lomdeskel 2025, Harapkan Inovasi Pelayanan Terbaik
“Pendekatan digital memungkinkan kami menjangkau masyarakat lebih luas. Serta masyarakat lebih mudah mengakses kebutuhan bacaan,” kata Yayuk.
Terakhir, Yayuk menjelaskan, pihaknya juga berusaha menyesuaikan diri terhadap kebijakan efisiensi. Penyesuaian itu dilakukan diluar pengadaan buku, seperti kegiatan rapat daerah dan luar daerah
“Kegiatan rapat yang biasanya dilakukan di hotel, sekarang dilakukan di Perpustakaan Kota Malang dengan memanfaatkan lantai 3. Sementara rapat di luar kota, digantikan dengan pertemuan daring melalui Zoom Meeting,” pungkasnya. (ws13/rhd)