Malang, SERU.co.id – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kabupaten Malang, mencatat total Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Tahun 2024 lalu mencapai 10.288 orang. Diketahui, total pekerja PMI Kabupaten Malang terus mengalami peningkatan.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, Tri Darmawan menerangkan, untuk saat minat masyarakat Kabupaten Malang mengadu nasib ke negara orang masih tinggi.
“Minat pekerja di luar negeri untuk Kabupaten Malang masih tinggi. Pada 2024 saja, terhitung sebanyak 10.288 orang. Tapi, 10 ribu lebih itu tidak mendaftar melalui Layanan Terpadu Satu Atap Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (LTSA PPMI) kami,” seru pria yang disapa Tri itu beberapa waktu lalu.
Dirinya menerangkan, animo masyarakat terpantau sangat meningkat sejak dua tahun terakhir. Dimana di tahun 2022, PMI yang berangkat ke luar negeri mencapai 6.589 orang. Sedangkan di tahun 2023, naik menjadi 9.322 orang.
Tri membocorkan, untuk tahun 2025 ini rata-rata para pendaftar PMI ke beberapa negara tujuan terhitung sebanyak 260-300 orang per bulan.
Tri menjelaskan, PMI yang mendaftar melalui LTSA PPMI Kabupaten Malang sebanyak 3.495 orang, dengan rincian 553 PMI laki-laki dan 2.942 PMI perempuan. Sedangkan 6.793 orang sisanya bekerja melalui jalur mandiri, tanpa melalui Disnaker.
Yakni biasanya, mereka yang melakukan pemberangkatan jalur mandiri adalah PMI yang melakukan perpanjangan kontrak dan baru mendaftar. Sedangkan untuk negara tujuan yang kerap menjadi tujuan diantaranya adalah Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Jepang dan Singapura.
Tri menuturkan, para PMI ini memiliki job desk yang bervariasi. seperti caregiver, housemaid atau asisten rumah tangga (ART) dan lain sebagainya.
“Dari 3.945 PMI, yang mendominasi bekerja di informal di perorangan. Terutama perempuan. Alasannya karena skill dan latar belakang pendidikan,” ungkapnya. (wul/mzm)