Malang, SERU.co.id – Bupati Malang, HM Sanusi mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan menerima bantuan senilai sekitar Rp2 triliun dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI. Bantuan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas pembangunan dan pelayanan publik di wilayah Kabupaten Malang.
Dalam sambutannya pada sebuah kegiatan, Sanusi menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil dari komunikasi intensif antara Pemkab Malang dan Bappenas selama setahun terakhir.
“Saya telah mengajukan ke Bappenas, setahun yang lalu dan Alhamdulillah sudah diterima. Pertama untuk bangun alun-alun sebesar Rp600 miliar di bawahnya nanti ada mall. Untuk tempatnya di utaranya Stadion Kanjuruhan. Itu saya dibantu dana Rp600 miliar di luar APBD,” seru Sanusi.
Sanusi menerangkan, pihaknya rencananya akan mendapatkan bantuan pendanaan dari Bappenas RI sebesar Rp500 miliar. Yang diperuntukan untuk pendanaan pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan.
“Untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan akan saya jadikan sebagai Rumah Sakit Jantung di Jawa Timur satu-satunya. Dapat bantuan Rp500 miliar,” bebernya.
Sanusi juga mengaku, Rp500 miliar juga akan diberikan untuk memfasilitasi sektor kesenian dengan membangun gedung kesenian, yang rencananya dibangun di kawasan Kecamatan Kepanjen.
“Saya akan bangun juga Gedung kesenian berkapasitas 5000 orang. Nanti ibu-ibu Paud yang akan menampilkan pentas seni akan saya siapkan di gedung kesenian. Jadi saya ngomong ke Menteri Bappenas disetujui Rp500 miliar,” terangnya.
Dirinya membeberkan, dari rincian yang pihaknya miliki bantuan juga akan diberikan untuk pembangunan Pasar Lawang dan Pasar Kepanjen sebesar Rp600 miliar.
“Untuk pembangunan Pasar Lawang dan Pasar Kepanjen ini nanti mendapatkan bantuan Rp 600 miliar. Sehingga sekitar Rp2 triliun lebih ini kita mendapatkan bantuan di tahun 2025 ini, yakni bantuan dari pusat di luar APBD,” ungkapnya.
Dikatakan Sanusi, kepastian turunnya bantuan tersebut menunggu dari pihak Bappenas RI. Diperkirakan bantuan tersebut akan turun di tahun 2025 ini.
“Ini sekarang kita urusi, nanti kalau anggarannya turun tahun ini kita mulai. Ya di tahun 2025,” bebernya. (wul/ono)