Efisiensi Anggaran, Pemulangan Jenazah TKI Jember Sempat Alami Kendala

Efisiensi Anggaran, Pemulangan Jenazah TKI Jember Sempat Alami Kendala
Proses pemulangan Pekerja Migran Indonesia di Jember. (Seru.co.id/amb)

Jember, SERU.co.idJenazah seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Mahfud (47), asal Dusun Kebon Sadeng, Desa Kemuningsari Kidul, Jenggawah, Jember, mengalami kendala dalam proses pemulangannya akibat efisiensi anggaran.

Anak laki-laki TKI tersebut, Ahmad Zaenuri (31), menyampaikan bahwa pemulangan jenazah bapaknya sempat tertunda hingga dua hari.

Bacaan Lainnya

“Itu kendalanya, juga sempat tertunda waktu selama dua hari. Kendalanya itu waktu pemulangan dari jadwal penerbangan dari Malaysia ke Indonesia,” seru Zaenuri saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Jember, Sabtu (22/2/2025).

Terkait persoalan ini, Zaenuri berharap agar bapaknya dapat pulang untuk dimakamkan dengan layak. Mengenai penyebab kematian, ia mengungkapkan bahwa pihak keluarga hanya mendapat informasi bahwa TKI tersebut meninggal karena kecelakaan kerja.

Baca juga: Mayat Bayi di Jember Ditemukan Terkubur di Lahan Kosong, Polisi Langsung Bekuk Pelaku

“Bapak bekerja di Perak, Malaysia selama dua tahun lebih. Ibu saya juga kerja di Malaysia. Kalau penyebab kematian infonya karena kecelakaan kerja, tapi kalau kronologi saya tidak tahu,” ucapnya.

“Kami hanya punya harapan bapak cepat pulang. Alhamdulillah kemudian terbantu oleh Disnaker Provinsi Jatim dan dari Anggota DPRD Provinsi Jatim. Kemudian juga selalu diinformasikan perkembangan pemulangan jenazah ini oleh Bu Kades,” sambungnya.

Terkait persoalan pemulangan jenazah TKI tersebut, juga dibenarkan oleh UPT P2TK Disnaker Trans Provinsi Jatim. Kepala Seksi Perlindungan Pemberdayaan dan Kelembagaan Penempatan UPT P2TK Disnaker Trans Provinsi Jatim, RR. Nurul Hidayati, yang membantu proses pemulangan jenazah, mengakui bahwa pihaknya sempat mengalami kesulitan dalam proses pemulangan jenazah akibat efisiensi anggaran.

Baca juga: Kecelakaan Adu Banteng Motor vs Pikap di Jember, Dua Orang Tewas

“Jadi karena adanya instruksi Bapak Presiden terkait kegiatan perjalanan ke luar kota maupun dalam kota yang membutuhkan anggaran besar, harus dikurangi atau paling tidak ditekan agar tidak terjadi pengeluaran anggaran yang begitu besar,” kata Nurul.

Namun demikian, dengan adanya kendala tersebut, pihaknya berupaya untuk membantu masyarakat. Terlebih setelah adanya koordinasi dengan Anggota DPRD Provinsi Jatim Eko Yunianto, NGO Migrant Care, dan relawan kemanusiaan Ben Seromben Indonesia di Jember.

“Jadi kronologinya begini, kebetulan anggaran kami terkait dengan PMIB (Pekerja Migran Indonesia Bermasalah) memang ada, tetapi tidak begitu banyak. Karena banyaknya permintaan untuk fasilitasi pemulangan jenazah TKI, baik itu dari Kabupaten Jember, Ponorogo, terutama wilayah Jawa Timur,” ujarnya.

“Karena anggaran kami sudah menipis dan tidak bisa memfasilitasi kedua jenazah tersebut, akhirnya saya menyampaikan kendala ini kepada pimpinan. Disarankan untuk disampaikan ke Disnaker Jember. Bukannya kami menolak, tetapi karena anggaran kami memang sudah hampir habis, kami tidak bisa memfasilitasi,” sambungnya menjelaskan.

Setelah dilakukan koordinasi, kata Nurul, proses pemulangan jenazah TKI asal Jember ini pun dapat terlaksana.

Pos terkait