Kepala DLH Kota Malang: Revitalisasi TPS untuk Pengelolaan Persampahan Lebih Baik

Revitalisasi TPS Merjosari sudah mencapai 95 persen. (Seru.co.id/afi) - Kepala DLH Kota Malang: Revitalisasi TPS untuk Pengelolaan Persampahan Lebih Baik
Revitalisasi TPS Merjosari sudah mencapai 95 persen. (Seru.co.id/afi)

Malang, SERU.co.idPemerintah Kota Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pengelolaan persampahan melalui revitalisasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Program CSR dari para pelaku usaha ini dinilai sebagai langkah awal menuju pengelolaan persampahan yang lebih baik. TPS-TPS yang sudah direvitalisasi siap menjadi percontohan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengungkapkan, rasa syukurnya atas kolaborasi positif antara pemerintah dan dunia usaha dalam mewujudkan revitalisasi TPS.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, hari ini secara simbolis Bapak Pj Wali Kota menerima bantuan CSR untuk revitalisasi TPS. Ada dua TPS yang hampir rampung 100 persen, yaitu TPS Sulfat dan TPS Merjosari,” seru Rahman, Jumat (14/2/2025).

Dalam program CSR tersebut, total ada enam TPS yang menjadi sasaran perbaikan, yakni TPS Sulfat, TPS Merjosari, TPS Muharto, TPS Wilis, TPS Kartini dan TPS Tombro.

“Tiga di antaranya telah direalisasikan, sedangkan TPS Wilis, Kartini dan Tombro masih dalam proses pengerjaan. Sementara TPS Muharto dilakukan penanganan khusus dan sifatnya tidak permanen. Namun lebih ke arah langkah-langkah untuk penanganan masalah timbunan sampah liar di kawasan Muharto,” ungkapnya.

Kepala DLH Kota Malang sebut kolaborasi pemerintah dengan pengusaha sangat penting untuk pembangunan. (Seru.co.id/afi) - Kepala DLH Kota Malang: Revitalisasi TPS untuk Pengelolaan Persampahan Lebih Baik
Kepala DLH Kota Malang sebut kolaborasi pemerintah dengan pengusaha sangat penting untuk pembangunan. (Seru.co.id/afi)

Untuk TPS Merjosari, revitalisasi TPS yang dilakukan mencakup peninggian tembok, perbaikan rangka atap, penyediaan landasan khusus untuk kendaraan pengangkut sampah dan pengecatan. Upaya ini bertujuan agar TPS menjadi lebih layak dan tertata, sehingga tidak menimbulkan bau menyengat dan tampilan kumuh yang selama ini sering dikeluhkan masyarakat.

“Kami tidak melihat ini dari besaran dana, melainkan manfaat nyata yang bisa dirasakan masyarakat. Karena upaya perbaikan ini belum sepenuhnya bisa dilakukan dengan APBD Kota Malang, dukungan dari pelaku usaha sangat berarti,” tambahnya.

Rahman berharap, langkah ini dapat menjadi contoh bagi pihak lain untuk turut berkontribusi dalam pengelolaan sampah. Saat ini, terdapat 77 TPS di Kota Malang yang menjadi perhatian serius pemerintah agar pengelolaannya lebih baik dan modern.

“Bapak Pj Wali Kota Malang juga menegaskan pentingnya inovasi dalam penanganan sampah. Program CSR ini dinilai sebagai langkah awal menuju pengelolaan persampahan yang lebih baik dan dapat menjadi proyek percontohan ke depan untuk membenahi TPS lainnya yang belum tersentuh APBD,” pungkasnya. (afi/mzm)

disclaimer

Pos terkait