Malang, SERU.co.id – Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Malang Raya menginisiasi Perayaan Imlek 2025 di Malang Town Square (Matos), Kamis (30/1/2025). Bertajuk ‘Wise of Wooden Snake’ dikemas secara harmoni dalam doa dan syukur antar umat beragama Malang Raya. Sehingga bukan sekadar perayaan budaya, namun juga momentum memperkuat persatuan antar umat beragama melalui seni dan doa bersama.
Marcomm Manager Malang Town Square, Rahayu Sasmitha menyampaikan, kolaborasi antara Matos dan FKAUB sudah terjalin sejak lama. Acara ini merupakan kali kedua kolaborasi keduanya.
“Sebelumnya, kami mengadakan doa lintas agama pada peringatan Hari Lahir Pancasila, Juni 2023 lalu. Imlek tahun ini menjadi kesempatan bagi kami untuk kembali menyatukan berbagai komunitas agama dalam satu panggung,” ungkap Sasmita, sapaannya, mendampingi Mall Director Matos, Fifi Trisjanti.
Sebagai tuan rumah, Matos berharap, acara ini menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia. Dimana keberagaman agama bisa dirayakan bersama.
“Kami ingin membuktikan bahwa keberagaman bisa dirayakan bersama. Tahun depan, kami berencana menggelar acara serupa dengan cakupan yang lebih luas,” tambah Sasmita.
Perayaan ini menghadirkan berbagai penampilan seni dan budaya dari berbagai agama, wujud mencerminkan keragaman yang harmonis. Di antaranya:
– Islam: Pertunjukan Sufi dan Hadrah
– Kristen: Paduan suara
– Katolik: Tari Lansia
– Hindu: Tari Tradisional
– Konghucu: Barongsai & Wushu
– Penghayat Kepercayaan: Tarian Sakral
Sekretaris Jenderal FKAUB, Pendeta David Tobing menyampaikan, acara ini bukan hanya perayaan. Namun lebih dari itu, bentuk nyata dari toleransi dan moderasi beragama yang telah diperjuangkan selama 26 tahun berdirinya FKAUB.
“Tidak banyak yang membayangkan Barongsai bisa satu panggung dengan Sufi, atau Wushu berpadu dengan Tari Pendet. Tapi di sini, kita membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekuatan,” ucap Pendeta David Tobing.
Acara ini berlangsung Kamis (30/1/2025) mulai pukul 16.00 WIB, sekaligus menjadi bagian rangkaian perayaan Imlek di Matos yang berlangsung selama enam hari. Dengan kolaborasi lintas agama yang semakin kuat, harapan untuk Indonesia yang damai dan penuh toleransi akan semakin nyata. (rhd)