OJK Malang Berikan Ribuan Layanan Hingga Pemblokiran Rekening Judol selama 2024

OJK Malang Berikan Ribuan Layanan Hingga Pemblokiran Rekening Judol selama 2024
Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Selama tahun 2024, OJK Malang memberikan 1.774 layanan konsumen (termasuk pengaduan) atau meningkat 35,53 persen dari tahun lalu. Serta memproses 7.892 permintaan informasi debitur pada Sistem Layanan Informasi Keuangan.

Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi mengatakan, dari layanan yang diberikan, 41,94 persen terkait dengan perusahaan perbankan. Selanjutnya, 22,55 persen terkait dengan perusahaan fintech dan 18,60 persen terkait dengan perusahaan pembiayaan.

Bacaan Lainnya

“Layanan terkait perusahaan perbankan didominasi oleh konsultasi produk perbankan (13,17 persen), permasalahan agunan (9,27 persen), dan permohonan restrukturisasi kredit (8,33 persen),” seru Biger.

Sementara, layanan terkait perusahaan fintech, didominasi oleh topik penipuan (16,75 persen), tidak merasa meminjam namun mendapatkan pencairan dana (12,50 persen), dan perilaku penagihan dengan teror (10,75 persen).

OJK Malang menerima 232 (dua ratus tiga puluh dua) pengaduan terkait pinjaman online ilegal dan investasi ilegal. Dimana jenis pengaduan utama terkait dengan konsumen yang terjebak kasus penipuan (21,55 persen), tidak merasa meminjam (16,38 persen), dan terjebak pinjaman online ilegal (15,52 persen).

Baca juga: Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat, OJK Malang ‘Sentuh’ Masyarakat Difabel

Dalam pemberantasan judi online berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, OJK telah melakukan pemblokiran terhadap ± 8.500 rekening (sebelumnya ± 8.000 rekening). Data tersebut disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital, dan OJK melakukan pengembangan atas laporan tersebut.

“OJK meminta perbankan melakukan penutupan rekening yang memiliki kesesuaian dengan Nomor Identitas Kependudukan serta melakukan Enhance Due Diligence (EDD),” imbuh Biger.

Baca juga: OJK Malang Sebut Industri Jasa Keuangan Bertumbuh, Salurkan Kredit UMKM Rp1,49 Triliun

OJK telah mendiskusikan dan sharing informasi dengan perbankan, mengenai upaya penguatan parameter-parameter yang dapat digunakan perbankan. Sebagai upaya deteksi awal rekening terindikasi judi online. Disamping terus menguatkan upaya pengawasan terhadap pemanfaatan rekening dormant sebagaimana yang telah dilakukan selama ini.

Per 31 Desember 2024, OJK Malang telah melaksanakan 140 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 36.970 peserta. Upaya literasi dan inklusi keuangan oleh OJK Malang juga melibatkan dukungan strategis berbagai pihak.

Diantaranya Kementerian/Lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), akademisi, dan stakeholder lainnya, antara lain melalui sinergi dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). (*/rhd)

Pos terkait