OJK Malang Sebut Industri Jasa Keuangan Bertumbuh, Salurkan Kredit UMKM Rp1,49 Triliun

Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi. (rhd) - OJK Malang Sebut Industri Jasa Keuangan Bertumbuh, Salurkan Kredit UMKM Rp1,49 Triliun
Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi. (rhd)

Badung, SERU.co.id – Sejalan kinerja perekonomian domestik yang positif dan cenderung stabil, lantaran terjaganya tingkat inflasi dan berlanjutnya surplus neraca perdagangan. Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Malang menilai kondisi industri jasa keuangan di Malang sampai posisi Juni 2024 tetap stabil dengan kinerja intermediasi yang bertumbuh.

Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi mengatakan, pada sektor perbankan hingga 31 Juli 2024, terdapat 51 BPR dan 6 BPRS di bawah pengawasan langsung OJK Malang. Dimana penyaluran kredit BPR dan BPRS disalurkan kepada UMKM sebesar Rp1,49 triliun per akhir Semester I/2024 (porsi: 76,05 persen).

Bacaan Lainnya

“Kinerja fungsi intermediasi BPR dan BPRS di wilayah kerja OJK Malang terus menunjukkan tren peningkatan. Dimana konsentrasi penyebaran aset BPR dan BPRS masih terpusat di Kabupaten Malang, yaitu masing-masing sebesar 39,17 persen dan 54,30 persen,” seru Biger, sapaan akrabnya.

Sektor utama yang dituju adalah Perdagangan Besar dan Eceran (porsi: 22,75 persen), Bukan Lapangan Usaha Lainnya (porsi: 15,83 persen), dan Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan (porsi: 13,53 persen).

Disamping itu, 3 (tiga) sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan nominal penyaluran kredit/pembiayaan tertinggi adalah Perdagangan Besar dan Eceran (Rp50,82 miliar/12,90 persen yoy); Konstruksi (Rp26,38 miliar/19,44 persen yoy); serta Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan (Rp22,72 miliar/12,19 persen yoy).

“Pada Juni 2024, secara mtm kredit mengalami peningkatan sebesar Rp3,03 miliar, atau tumbuh sebesar 0,16 persen mtm. Secara tahunan (yoy), pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7,73 persen menjadi Rp1,95 triliun,” bebernya.

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu 62,02 persen yoy. Sementara itu, secara nominal yang terbesar adalah Kredit Modal Kerja sehingga menjadi sebesar Rp1,37 triliun (Juni 2024) dari sebelumnya sebesar Rp1,30 triliun (Juni 2023).

Sementara, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan positif yakni 7,54 persen yoy. Atau mencapai Rp2,01 triliun per 30 Juni 2024. Meski menurun tipis dari bulan sebelumnya sebesar Rp2,02 triliun (-0,53 persen yoy). (rhd)

Pos terkait