Bandung, SERU.co.id – Uji klinis vaksin Covid-19 siap dilakukan di enam tempat di Kota Bandung, mulai 11 Agustus 2020. Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, 800 orang telah mendaftar menjadi relawan untuk uji klinis ini.
“Sampai saat ini tercatat 800 calon relawan sudah mendaftar ke Unit Riset Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Hasan Sadikin,” seru Kusnandi, sembari menambahkan jumlah relawan yang sudah mendaftar belum memenuhi target sebanyak 1.620 orang.
Para relawan ini mendaftar untuk menguji vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh Universitas Padjadjaran bersama PT Bio Farma, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kemenkes, yang akan dimulai pada 11 Agustus 2020.
Dari 800 orang yang mendaftar, tak semuanya akan lolos, karena masih akan diseleksi lebih lanjut. Uji klinis vaksin Covid-19 ini nantinya akan dilakukan di enam lokasi berbeda, yaitu FK Unpad dan Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Dago, Puskesmas Garuda, Puskesmas Cimbeuleuit, dan Puskesmas Sukapakir.
Langkah awal uji klinis dengan memeriksa keadaan relawan, masuk sampel uji klinis atau tidak. Para relawan akan disuntik dua kali dalam rentang waktu 14 hari. Setelah relawan mendapat suntikan pertama, 14 hari kemudian, mereka akan disuntik untuk kedua kalinya. Setelah itu, relawan akan dipantau selama 6 bulan.
Kusnandi menambahkan, tidak semua relawan akan disuntikkan vaksin. Relawan akan dibagi dalam dua kelompok. Sebanyak 50 persen subyek akan disuntikkan vaksin. Sementara 50 persen lainnya akan disuntikkan plasebo.
“Kita juga akan lihat bagaimana efektifitas antara vaksin dengan plasebo,” imbuh Kusnandi.
Relawan tidak mendapatkan bayaran, namun akan diasuransikan. Agar relawan bergerak karena kesadaran, bukan uang. Dan kesehatannya akan terus dipantau tim medis dari dokter umum dan dokter spesialis. Bila ada relawan yang diare atau apapun, mereka bisa dirawat dimanapun.
“Mereka kan diasuransikan. Kalau sakit mereka akan diperiksa dan dirawat, apakah ini karena vaksin atau bagaimana. Selain itu, mereka hanya dapat ongkos Rp 200.000 per datang. Berarti dapat Rp 1 juta, kan lima kali datang untuk lima bulan,” beber Kusnandi.
Kepala BPOM, Penny K.Lukito menambahkan, pendaftaran masih dibuka dan mengajak masyarakat untuk menjadi relawan uji klinik vaksin Covid-19.
“Karena itu, saya mengajak masyarakat (jadi relawan), karena aspek keamanan dan mutu vaksin sudah ada jaminan keamanan dari Badan POM. Apalagi uji klinis ini sudah masuk ke fase III,” tandas Penny. (hma/rhd)