Mahasiswa UB Sulap Kertas Skripsi Jadi Peluang Bisnis Go Green

Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Sherly Shafa Elinanda, sedang memegang bouquet bunga yang dibuat. (ist) - Mahasiswa UB Sulap Kertas Skripsi Jadi Peluang Bisnis Go Green
Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Sherly Shafa Elinanda, sedang memegang bouquet bunga yang dibuat. (ist)

Malang, SERU.co.id – Salah satu alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB), menciptakan bouquet bunga dari kertas revisi skripsinya. Ide ini muncul karena mahalnya harga bouquet bunga asli untuk sidang komprehensif. Dalam pengembangan usahanya, ia dibantu mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UB memperluas jangkauan produk.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Sherly Shafa Elinanda mengaku, awalnya tidak menyadari potensi karyanya hingga unggahannya di TikTok viral. Keesokan hari setelah viral, ia langsung membuat akun Instagram bisnis bernama @asterbloomy.bouquet untuk memasarkan produknya. Hingga kini, bisnis tersebut terus mendapatkan banyak pesanan dari berbagai daerah.

Bacaan Lainnya

“Taunya aku posting di TikTok rame, terus banyak yang bertanya pesen dimana. Jadi kayak kepikiran aja dibuat bisnis,” seru Sherly, dalam keterangan resminya, Rabu (15/1/2025).

Hasil karya bouquet bunga. (ist)

Sherly menjelaskan, produknya sudah tersebar ke kota-kota besar seperti Sidoarjo, Surabaya, Jember hingga Jakarta. Ia bercerita, bertemu Saiful, yang awalnya memesan 20 bouquet sekaligus. Setelah itu, mereka memutuskan untuk bekerja sama mengembangkan ide kreatif tersebut.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UB, Mochammad Saiful Anwar mengungkapkan, kolaborasi ini bertujuan mendapatkan pendanaan internasional dari Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Ia juga optimis, kreativitas ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas.

“Kami berharap, Universitas Brawijaya dapat memfasilitasi melalui program kemahasiswaan atau melibatkan mahasiswa lain,” tuturnya.

Ke depan, Sherly dan Saiful ingin menambah variasi model bouquet agar produk mereka lebih menarik. Selain itu, mereka berencana mengikuti workshop untuk mengajarkan cara membuat bouquet daur ulang. Misi mereka adalah mendukung gerakan go green dengan memanfaatkan kertas bekas menjadi produk bernilai tinggi. (ws12/mzm)

Pos terkait