Surabaya, SERU.co.id – Lurah Babatan Kecamatan Wiyung Surabaya berjanji akan melakukan pembenahan dengan mengusulkan pembangunan selokan dengan konstruksi box culvert di wilayahnya. Hal ini menyusul terjadinya musibah, hanyutnya Balita di selokan terbuka di Jalan Babatan II F yang hingga hari ketiga jasadnya belum ditemukan.
Lurah Babatan Nur Fitriah mengatakan, di Babatan sendiri ada saluran saluran air milik warga yang kecil dan dangkal sehingga ketika saat hujan tidak bisa menampung air.
“Gorong-gorong di tempat kejadian memiliki kedalaman 60 CM dan kondisi jalannya menurun,” seru Nur Fitriah kepada awak media SERU.co.id, Kamis (26/12/2024)
Gorong-gorong di tempat kejadian merupakan saluran lama, sudah puluhan tahun. Baru 2026 nanti akan dilakukan perbaikan sekaligus untuk melebarkan jalan agar saluran tersebut lebih aman.
“Anggaran dana kelurahan untuk saluran belum dihitung akan tetapi saya masih menghitung untuk lebar saluran dari titik 0 sampai ke ujung 75 meter,” ungkap Fitrah.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Suhardio mengatakan, terkait dengan kejadian musibah hanyutnya Balita, merupakan pengalaman berharga bagi pihaknya.
“Saluran di tempat kejadian merupakan menjadi sorotan karena saluran tersebut memang terbuka dan sudah dilakukan upaya untuk perbaikan akan tetapi sudah masuk di list tahun 2026,” ujar Suhardio.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sendiri juga masih berjuang untuk mengatasi banjir alias genangan air yang terjadi di beberapa titik di Surabaya saat musim hujan ekstrem seperti sekarang.
“Perbaikan ini nantinya akan dikerjakan langsung oleh pihak Dewan Kelurahan (DEKEL) untuk mengurangi kejadian yang sudah terjadi,” tutup Suhardio
Ditambahkannya, pihak LPMK tiap tahun dalam musyawarah pembangunan kelurahan (Musbangkel) di tahun 2023 hingga 2024 telah mencatat ada 20 titik genangan yang harus diatasi. (sby2/ono)