Bupati Jember Tinjau Lokasi Banjir di 7 Desa Kecamatan Tempurejo

Kunjungan Bupati Jember, Hendy Siswanto di Kecamatan Tempurejo. (Seru.co.id/amb) - Bupati Jember Tinjau Lokasi Banjir di 7 Desa Kecamatan Tempurejo
Kunjungan Bupati Jember, Hendy Siswanto di Kecamatan Tempurejo. (Seru.co.id/amb)

Jember, SERU.co.id – Banjir yang melanda Kecamatan Tempurejo, khususnya di Dusun Kraton, Desa Wonoasri telah menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat setempat.

Menanggapi situasi darurat ini, Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto, ST, IPU, ASEAN Eng., melakukan kunjungan langsung ke lokasi terdampak, pada Senin (23/12/2024).

Bacaan Lainnya

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan kondisi warga yang terkena dampak, mengevaluasi langkah-langkah penanganan yang telah dilakukan, serta mengidentifikasi kebutuhan mendesak masyarakat.

Dalam kunjungannya, Bupati Hendy berinteraksi langsung dengan warga yang terdampak banjir. Ia mendengarkan keluhan dan harapan masyarakat, serta memberikan dukungan moral di tengah situasi yang sulit ini.

“Mari kita doakan agar warga terdampak segera pulih dari musibah ini,” paparnya pada awak media, Senin (23/12/2024).

Hal tersebut, kata Bupati Hendy menjelaskan, menunjukkan kepedulian dan komitmen pemerintah daerah dalam membantu masyarakat yang sedang menghadapi bencana.

“Banjir yang terjadi di Kecamatan Tempurejo disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan sungai meluap dan merendam pemukiman warga. Banyak rumah yang terendam air,” jelasnya.

Dalam situasi ini, pemerintah kabupaten bersama dengan seluruh elemen masyarakat bergerak cepat untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga menjadi prioritas utama.

Pemerintah Kabupaten Jember telah mengerahkan tim tanggap darurat, relawan dan BPBD secara langsung untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.

“Bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya telah disalurkan kepada masyarakat yang terdampak melalui OPD terkait. Selain itu, pemerintah juga berkoordinasi dengan berbagai organisasi kemanusiaan dan relawan tanggap bencana untuk mempercepat penanganan bencana banjir ini,” ucap Bupati Hendy.

Terakhir kali wilayah tersebut dilanda banjir, kata Hendy melanjutkan, adalah pada tahun 2021 lalu. Sedangkan yang terjadi pada tahun 2024 ini lebih besar dibandingkan banjir yang terjadi 3 tahun sebelumnya.

“Terakhir kali Kecamatan Tempurejo khususnya Desa Wonoasri ini mengalami banjir besar adalah pada tahun 2021 lalu. Yang mana saat itu, tim relawan dari BPBD dan OPD lainnya juga sigap dalam menangani bencana termasuk soal evakuasi warga dan keperluan logistik yang dibutuhkan,” katanya.

Bupati Hendy juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak dalam menghadapi bencana.

“Kita harus bersatu dan saling membantu. Ini adalah saat yang sulit, tetapi dengan kerja sama, kita bisa melewati ini bersama-sama,” tambahnya.

Kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat di Kecamatan Tempurejo. Oleh karena itu, Bupati Hendy juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa mendatang. Ia mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari pemerintah setempat.

Sebagai langkah lanjutan, pemerintah daerah berencana untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur yang ada di Kecamatan Tempurejo. Hal ini bertujuan untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.

“Kita akan melakukan upaya perbaikan dan peningkatan infrastruktur agar masyarakat lebih aman dan nyaman. Itu juga sebagai langkah pencegahan agar bencana serupa tidak terjadi di kemudian hari,” tegasnya.

“Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat yang terdampak banjir dapat segera pulih dan kembali menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasanya,” sambung Bupati Hendy. (amb/mzm)

disclaimer

Pos terkait