Ivan Sugiamto Ditangkap di Bandara Juanda Surabaya

Dengan Tangan Diborgol Ivan Sugiamto Ditangkap di Bandara Juanda Surabaya
Ivan Sugiamto pelaku perundungan diborgol saat dijemput di Bandara Juanda. (foto:iki)

Surabaya, SERU.co.id – Ivan Sugiamto, pelaku perundungan terhadap pelajar SMA Gloria 2 Surabaya, ditangkap di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Kamis (14/11/2024). Dengan tangan diborgol, Ivan dibawa ke Polrestabes Surabaya.

Dia ditangkap di Terminal T-1 Gate 4 sekitar pukul 16.00 WIB oleh tim gabungan dari Unit PPA dan Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya setibanya dari Jakarta.

Bacaan Lainnya

“Setelah selesai gelar perkara, saudara I sudah dinyatakan sebagai tersangka. Ditangkap sekitar pukul 16.00 WIB di Bandara Juanda, Sidoarjo,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto.

Ia ditangkap tanpa perlawanan. Pelaku pengancaman ini kooperatif setelah petugas Satreskrim Polrestabes Surabaya menunjukkan surat perintah penangkapan.

Usai dikeler dari bandara, petugas langsung membawa Ivan ke Mapolrestabes Surabaya. Ia dijadwalkan langsung menjalani serangkaian pemeriksaan secara intensif.

“Nanti setelah diperiksa tersangkanya ini kami update lengkap,” pungkasnya.

Baca juga: Polda Jatim Berikan Asistensi pada Kasus Perundungan di SMA Kristen Gloria 2

Sebelumnya, pihak SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, melaporkan peristiwa tersebut di Polrestabes Surabaya. Laporan ini dibuat setelah insiden keributan yang melibatkan siswa dari sekolah lain.

Peristiwa ini bermula pada 21 Oktober 2024 ketika sekelompok orang yang bukan warga sekolah, mendatangi SMA Kristen Gloria 2 Surabaya.

Keributan terjadi setelah adanya saling ejek antara siswa SMA Gloria 2 berinisial ES dan siswa SMA Cita Hati berinisial AL, saat pertandingan basket di mal.

ES mengejek AL melalui media sosial setelah tim Cita Hati kalah.

Ayah AL, Ivan Sugiamto yang seorang pengusaha, tidak terima dengan ejekan tersebut dan mendatangi SMA Gloria 2 bersama sekelompok orang untuk menuntut permintaan maaf dari ES. Kedatangan Ivan Sugiamto berujung pada keributan, pasalnya ES dipaksa untuk bersujud dan menggonggong di depan orang-orang tersebut. (iki/ono)

disclaimer

Pos terkait