Kolaborasi UB-UM Gelar Pameran Seni Teknologi ‘The Surfers of Time’

Wakil Rektor Bidang Keuangan dan SDM UB memotong pita menandai pembukaan pameran. (ist) - Kolaborasi UB-UM Gelar Pameran Seni Teknologi 'The Surfers of Time'
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan SDM UB memotong pita menandai pembukaan pameran. (ist)

Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) melalui Fakultas Ilmu Budaya (FIB) menggelar pameran seni berbasis teknologi bertajuk ‘The Surfers of Time: The Intersection of Art, Science, and Technology.’ Sebagai bentuk kolaborasi antara FIB UB dengan Faculty of Creative Arts Universiti Malaya (UM) dan bagian rangkaian Dies Natalis ke-15 FIB UB.

Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya UB, Prof Dr M Ali Safaat SH MH menyampaikan, apresiasi atas sinergi antara 2 (dua) universitas dari negara yang berbeda. Prof Ali bersyukur atas kolaborasi ini, dimana memperlihatkan seni, ilmu, dan teknologi bisa berkolaborasi dan memperkuat pemahaman antarnegara.

Bacaan Lainnya

“Tema pameran ini sangat relevan, karena seni juga berkembang seiring kemajuan teknologi,” seru Prof Ali, sapaannya, sebelum didapuk membuka pameran, Senin (4/11/2024). 

Menurutnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa menjadi sumber inspirasi bagi para seniman dalam menciptakan karya yang relevan dengan isu-isu terkini. Prof Ali menekankan, pentingnya sinergi internasional dalam memajukan seni dan ilmu pengetahuan.

“Seni dalam perkembangannya banyak dipengaruhi oleh teknologi, dan pameran ini menjadi buktinya,” lanjutnya.

Sementara itu, Dekan FIB UB, Hamamah PhD menyebutkan, pameran ini adalah kesempatan untuk memperkuat kolaborasi akademik dengan Universiti Malaya. Ia juga menekankan, pentingnya peran seni dalam riset lintas disiplin, terutama di era digital.

“Saya sangat berterima kasih kepada Universiti Malaya yang telah mendukung kami dalam kegiatan ini,” ujar Hamamah.

Hamamah mengapresiasi, rekan-rekan dari Universiti Malaya yang hadir. Menurutnya, pameran ini menunjukkan seni dapat dikolaborasikan dengan bidang ilmu lain, menciptakan ruang baru bagi riset kreatif.

Sebagai bagian dari acara ini, 4 (empat) seniman dari Faculty of Creative Arts Universiti Malaya turut memamerkan karya mereka. Karya yang ditampilkan, antara lain:
– ‘Life in Flux’ oleh Dr Amira Hanafi
– ‘Expression of Mujarrad’ oleh Dr Dzul Afiq Zakaria
– ‘Hidden Realities & New Worlds’ oleh Assoc Prof Dr Roslina Ismail
– ‘Capturing the Ephemeral’ oleh Dr Wahyuni Masyidah.

Kurator Universiti Malaya, Assoc Prof Dr Roslina Ismail menyampaikan, apresiasinya kepada FIB UB yang telah mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam pameran ini. Dirinya mengungkapkan, tema ‘The Surfers of Time’ dirancang untuk menampilkan dampak teknologi pada seni dan realitas kontemporer.

“Kami telah berkolaborasi sebelumnya dalam pameran di Malaysia, dan kali ini kami gembira bisa hadir di sini. Pameran ini bertujuan untuk memperlihatkan pengaruh teknologi, seperti Artificial Intelligence (AI) dalam seni,” ungkap Prof Roslina.

Perwakilan FIB UB foto bersama dengan Perwakilan Univeriti Malaya (UM). (ist)

Lebih lanjut, salah satu seniman, Dr Wahyuni Masyidah menjelaskan, karyanya ‘Capturing the Ephemeral,’ bertujuan melestarikan gerakan tradisional menggunakan teknologi motion capture. Teknik ini memungkinkan dokumentasi gerakan halus untuk diwariskan ke generasi mendatang.

Menurut Ketua Pelaksana, Mayang Anggrian MPd, pameran ini diharapkan dapat diapresiasi oleh semua kalangan, baik dari akademisi maupun masyarakat umum. Mayang berharap, pameran ini menjadi inspirasi bagi mereka yang tertarik pada seni dan riset interdisipliner.

“Pameran ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, seni dapat mendekati bidang ilmu lain, dan bisa dieksplorasi lebih jauh,” tutup Mayang.

Pameran seni berbasis teknologi berlangsung di Hall Gedung Rektorat lantai 1 UB dan dibuka untuk umum hingga Kamis (7/11/2024). (ws12/rhd)

Pos terkait