Malang, SERU.co.id – Pada momen Hari Santri 22 Oktober, Calon Bupati Malang nomor urut satu, HM Sanusi menginginkan di setiap pondok pesantren di Kabupaten Malang melahirkan santri-santri entrepreneur, Selasa (22/10/2024).
Sanusi mengatakan, untuk mencapai tujuan tersebut, jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2024-2029, SaLaf akan turut mengembangkan minat wirausaha para santri. Dengan memberikan pelatihan teknologi kepada para santri di pesantren-pesantren.
“Di hadapan para gus-gus (Keluarga Besar ASSAS Malang Raya) ini saya sampaikan agar dapat mengembangkan minat wirausaha bagi para santri,” seru Sanusi, saat menghadiri acara silaturahmi keluarga besar Alumni Santri Sarang (ASSAS), yang digelar di Desa Pakis Kembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Senin (21/10/2024) malam.
Baca juga: Tasyakuran Desa Girimoyo, Warga Kompak Dukung Sanusi Jadi Bupati Lagi
Sanusi mengaku, melahirkan santri entrepreneur adalah salah satu program dari Paslon SaLaf. Untuk memajukan kualitas pendidikan di pondok-pondok di Kabupaten Malang ini, sehingga para santri dapat bersaing di dunia kerja maupun wirausaha nantinya.
“Sesuai program kami (Paslon Sanusi – Lathifah Shohib), pesantren diharapkan juga memberikan sentuhan teknologi untuk mendukung entrepreneur,” tutur pria asli Kecamatan Gondanglegi tersebut.
Dirinya menambahkan, untuk melakukan pembinaan teknologi kepada para santri, nantinya pembelajaran IT akan diterapkan guna merealisasikan program One Pesantren One Product (OPOP).
“Dengan adanya sentuhan program itu (OPOP), dapat mendukung kesejahteraan para santri. Sehingga di pondok pesantren nanti di samping santri belajar, juga bisa berwirausaha untuk mengembangkan kariernya mereka,” ungkapnya.
Sanusi mengatakan, OPOP dinilai cukup efisien untuk membantu biaya operasional pondok pesantren, salah satu contohnya seperti di pondok pesantren yang ada di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Nantinya diharapkan bisa seperti di Parung, Jawa Barat itu yang mengembangkan kolam ikan. Sehingga di pondok pesantren itu per tahun bisa menghasilkan miliaran rupiah dari kolam ikan untuk kebutuhan pondok,” ungkap Sanusi. (wul/ono)