Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang melakukan pelatihan kecantikan rambut dan barbershop II untuk para petani tembakau di Kecamatan Ngajum. Kegiatan memanfaatkan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Bea Cukai Malang, bertujuan mengurangi angka pengangguran terbuka di Kabupaten Malang.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, Tri Darmawan menjelaskan, kegiatan ini diikuti sebanyak 25 peserta. Peserta merupakan petani atau saudara petani tembakau se-Kecamatan Ngajum, dengan tujuan agar bisa menambah wawasan para petani tembakau di bidang lainnya.
“Biar menambah wawasan, menambah kompetensi kaitan dengan tata kecantikan rambut dan barbershop,” seru Tri, sapaan akrabnya kepada SERU.co.id, Selasa (22/10/2024).
Tri membeberkan, pelatihan kecantikan rambut dan barbershop ini merupakan salah satu kompetensi keahlian yang dilakukan Disnaker Kabupaten Malang. Nantinya setelah mengikuti pelatihan yang dibimbing mentor profesional, peserta akan mendapatkan sertifikat keahlian bekal mereka untuk terjun di bidang tersebut.
“Pelatihan ini bersertifikasi, ada kompetennya, melalui pelatihan ini nanti mereka punya seperti SIM (Surat Izin Mengemudi),” tutur pria ramah itu.
Dijelaskan oleh Tri, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Stastisti) angka pengangguran di Kabupaten Malang tahun 2023 mencapai 5,7 persen. Dari 97 ribu penduduk yang didominasi lulusan SMA/SMK. Dengan upaya ini, nantinya bisa menekan angka pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan baru.
“97 ribu (jiwa) itu kan didominasi dari adek-adek SMA dan SMK. Lah pelatihan ini harapannya dapat mengurangi tingkat pengangguran terbuka,” ungkapnya.
Diketahui selain petani atau salah satu anggota keluarga petani tembakau, beberapa kualifikasi peserta agar bisa mengikuti pelatihan tersebut. Di antaranya, minimal berumur 17 tahun dan lulusan SMA/SMK. Dalam pelatihan tersebut, peserta sudah mendapatkan alat kecantikan rambut dan barbershop secara gratis.
Dirinya berharap, pelatihan ini bisa terus dimanfaatkan oleh para peserta, baik untuk bekal bekerja maupun membuka lapangan pekerjaan sendiri. Terutama para petani tembakau, yang memanfaatkan waktu luangnya saat bertanam tembakau untuk berwirausaha di bidang jasa kecantikan ini.
“Agar mereka itu nantinya bisa berwirausaha, jadi kalau tanam tembakau selesai apa, terus nganggur, tidak kan. Selama proses menunggu panen atau ke sawah untuk merawat tembakaunya. Siang atau sorenya bisa berwirausaha, makanya tetap kami berikan pelatihan tata kecantikan rambut dan barber,” tuturnya.
Sementara itu, Pemilik LPK yang menjadi mentor pelatihan, Sandra Permana Adi mengatakan, para peserta pelatihan ini akan diajarkan beberapa metode kecantikan rambut dan barber.
“Materi yang diberikan peserta yang disini karena paketnya memang paket basic ya, jadi yang diajarkan itu level satu dan dua. Itu biasanya diajarkan treatment ada cutting dasar, ada barber. Barber juga ada basic, barber itu sebenarnya tambahan ya, jadi tambahannya barber itu nanti yang mengisi barber. Dan disini anak-anak disediakan alat-alat juga, cuma hadir saja dan bawa model nanti diajarkan semuanya,” terang Sandra.
Sandra mengaku, ini menjadi tantangan tersendiri untuknya dan tim. Dimana yang biasanya pelatihan tersebut dilakukan selama 30 hari, kini harus rampung dalam waktu 15 hari saja.
“Lumayan sulit ya itu, bisanya itu jangka waktunya kita kira-kira 30 hari. Di sini diringkas cuma 15 hari, ya harus ekstra mendampingi peserta,” tuturnya.
(DiskominfoKab.Malang/adv/wul/rhd)