Musyawarah PII Kota Malang, Dekan FT UB Jadi Ketua Terpilih

Musyawarah bersama insinyur terkait pemilihan Ketua PII Kota Malang. (ws12) - Musyawarah PII Kota Malang, Dekan FT UB Jadi Ketua Terpilih
Musyawarah bersama insinyur terkait pemilihan Ketua PII Kota Malang. (ws12)

Malang, SERU.co.id – Musyawarah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) cabang Kota Malang bahas pemilihan Ketua PII dan penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) oleh pengurus sebelumnya. Hasil Musyawarah PII Kota Malang memutuskan Ketua PII Kota Malang terpilih, Prof Ir Hadi Suyono ST MT PhD IPU ASEAN Eng, menggantikan Prof Ir Ludfi Djakfar MSCE PhD IPU.

Ketua PII Kota Malang, Prof Ir Ludfi Djakfar MSCE PhD IPU menjelaskan, musyawarah cabang ini merupakan syarat organisasi. Musyawarah tersebut juga menjadi syarat keikutsertaan dalam musyawarah nasional PII.

Bacaan Lainnya

“Kami menjadi pengurus sejak 2021, dan masa kepengurusan kami telah berakhir pada 2024,” seru Prof Ir Ludfi Djakfar, di sela acara yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 3, Gedung Dekanat Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB), Senin (21/10/2024).

Prof Ludfi menyampaikan, salah satu tantangan terbesar PII cabang Malang adalah meningkatkan jumlah keanggotaan. Saat ini, anggota PII Malang telah mencapai lebih dari 300 orang dan organisasi terus mendorong para insinyur di Kota Malang untuk bergabung.

“Kami berharap, PII bisa memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan di Kota Malang, baik di sektor industri, infrastruktur, maupun lainnya,” jelasnya.

Sinergi antara perguruan tinggi dan praktisi menjadi fokus penting bagi PII. Prof. Ludfi berharap, kolaborasi ini dapat terus berkembang. Menurutnya, salah satu syarat untuk menjadi insinyur adalah terus melakukan pengembangan diri.

“Kontribusi perguruan tinggi sangat penting dalam meningkatkan kualitas keinsinyuran, khususnya di Kota Malang,” tambahnya.

Pembahasan terkait LPJ Pengurus PII Kota Malang sebelumnya. (ws12)

Sementara itu, Ketua PII Kota Malang terpilih, Prof Ir Hadi Suyono ST MT PhD IPU ASEAN Eng menjelaskan. PII cabang Malang memiliki Departemen Program Keinsinyuran (DPK) yang bertugas mengelola sertifikasi keinsinyuran.

“Kami baru memiliki dua program yang terakreditasi unggul di Indonesia, yaitu di Fakultas Teknik UB dan UGM,” ujar Prof Hadi, sapaan Dekan Fakultas Teknik (FT) UB ini.

Prof Hadi juga menyebutkan, ada 2 (dua) jalur untuk mendapatkan sertifikasi insinyur setelah lulus sarjana teknik. Yaitu program Reguler dan Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL).

“Program ini memungkinkan insinyur untuk diakui secara profesional, dengan tingkatan insinyur pratama, madya, dan utama,” tandasnya. (ws12/rhd)

Pos terkait