FILKOM UB Inisiasi Pengabdian Internasional untuk Pekerja Migran di Taiwan

FILKOM UB Inisiasi Pengabdian Internasional untuk Pekerja Migran di Taiwan
Tim pengabdian DOKAR 2024 FILKOM UB gelar pelatihan AI bagi pekerja migran di Taiwan. (foto:ist)

Taiwan, SERU.co.id – Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) meluncurkan program pengabdian internasional Dosen Berkarya (DOKAR) 2024 di Taiwan. Inisiatif ini bertujuan memberdayakan pekerja migran Indonesia di Taiwan melalui pelatihan penggunaan Generative Artificial Intelligence (AI). Hal tersebut sebagai upaya meningkatkan keterampilan dan kesiapan mereka untuk mandiri, baik selama bekerja di luar negeri maupun saat kembali ke tanah air.

Koordinator tim pengabdian internasional DOKAR, Rekyan Regasari Mardi Putri mengatakan, program ini dilaksanakan selama tiga hari (28/9-1/10/2024). UB bekerja sama dengan Union Migrant (UNIMIG) Taiwan.

Bacaan Lainnya

“Kegiatannya mencakup pelatihan generative AI, pembinaan pekerja migran perempuan di Keelung, Taipei dan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara FILKOM UB dan UNIMIG. Penandatanganan ini menjadi dasar kerja sama dalam pemberdayaan pekerja migran Indonesia di Taiwan,” seru Rekyan.

Baca juga: Filkom UB Sukses Lakukan Riset Generative AI untuk Desain Batik

Rekyan didampingi oleh para dosen ahli, yaitu Edita Rosana Widasari ST MT MEng PhD, Agung Setia Budi ST MT MEng PhD, Barlian Henryranu Prasetio ST MT PhD, dan Eko Setiawan ST MT MEng PhD. Pelatihan ini disambut antusias oleh para pekerja migran yang langsung mempraktikkan penggunaan AI untuk berbagai keperluan. Mulai dari membuat poster kegiatan hingga memecahkan masalah sehari-hari di tempat kerja.

“MoA ini adalah langkah awal. Harapannya, program ini bisa dikembangkan untuk pekerja migran dari berbagai negara dan bekerja sama dengan organisasi Taiwan maupun global. Seperti Global Work Organization (GWO) dan University Social Responsibility (USR) dari universitas-universitas di Taiwan,” ungkap Rekyan.

Selain pekerja di sektor formal seperti pabrik elektronik, mesin dan pertanian, beberapa pekerja migran juga terlibat dalam kegiatan pendidikan melalui program kejar paket serta universitas terbuka. Mereka juga aktif dalam berbagai organisasi, memperkuat jaringan dan kemampuan untuk masa depan.

Penandatanganan MoA dilakukan oleh Irna Kartina, Ketua UNIMIG Taiwan, disaksikan oleh Mr Yasin sebagai Ketua Taiwanese Muslim Association (TMA), Mr Kenny dan pengurus berbagai organisasi Indonesia di Taiwan. Program ini diharapkan dapat menjadi model untuk diterapkan di berbagai negara lain. Harapannya para pekerja migran bisa membawa keterampilan AI ini kembali ke Indonesia sebagai bekal untuk mandiri dan berdikari. (afi/ono)

disclaimer

Pos terkait