Batu, SERU.co.id – Prosentase Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Kota Batu masih terpenuhi sekitar 59 persen. Sementara target yang harus dicapai sebanyak 65 persen pertahun. Adaada 2 indikator menjadi penghalang pencapaian target PHBS tersebut.
Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Ahli Muda Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, Ni’matul Khoiriyah mengatakan, PHBS adalah bentuk perwujudan orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat. Bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial
Ni’matul menyebutkan, ada 2 (dua) indikator menjadi penghalang pencapaian target PHBS di Kota Batu. Indikator yang dimaksud adalah pemberian ASI Eksklusif dan tidak merokok. Pemberian asi eksklusif cenderung gagal karena faktor seperti ibu yang berprofesi sebagai wanita karir, asi yang tidak keluar, dan sebagainya.
“Untuk kesadaran tidak merokok juga sulit diubah apabila tidak terdapat kesadaran dari individunya sendiri, ” serunya kepada SERU. co.id, Kamis (26/9/2024).
Ni’matul, sapaannya menjelaskan, ada 10 kategori untuk penilaian Pola Hidup Bersih dan Sehat. Yakni persalinan yang ditangani oleh nakes, pemberian asi eksklusif, posyandu, penggunaan air bersih dan cuci tangan pakai sabun. Penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik nyamuk, makanan sehat dan bergizi, melakukan aktifitas fisik, dan tidak merokok.
Baca juga: Dinkes Kota Batu Siagakan 270 Nakes Selama Musim Libur Lebaran
“Ketika 9 kategori terpenuhi namun terdapat satu kategori yang gagal maka terhitung sebagai keluarga yang tidak menerapkan PHBS, ” cetusnya.
Ni’matul menambahkan, Dinkes Kota Batu terus melakukan upaya untuk pemenuhan target PHBS di Kota Batu. Baik dengan cara preventif maupun promotif.
“Meskipun sampai saat ini kegiatan kuratif atau pengobatan yang sering dilakukan oleh Dinkes Kota Batu yang merupakan dampak dari tidak tercapainya prosentase PHBS tersebut,” pungkasnya. (dik/ono)