Bawaslu Kota Malang Bersinergi Bersama Beberapa Pihak Wujudkan Pilkada Berintegritas

Ketua Bawaslu Kota Malang bersama jajarannya. (rhd) - Bawaslu Kota Malang Bersinergi Bersama Beberapa Pihak Wujudkan Pilkada Berintegritas
Ketua Bawaslu Kota Malang bersama jajarannya. (rhd)

Senada, Akademisi UMM, Sugeng Winarno SSos MA mengatakan, viral dan kebenaran itu beda. Sebab viral itu kadang benar, tapi lebih banyak tidak benarnya. Karena yang viral itu biasanya hoaks, dan berisi potongan.

“Media homeless, yang biasanya di media sosial memang targetnya monetisasi, SEO, dan lainnya yang dapat menghasilkan uang dari iklan klik bait. Maka tugasnya media mainstream untuk mencari kebenarannya. dan mengungkapkan ke publik, itu tugas suci wartawan,” ungkap Sugeng, sapaan akrab dosen Ilmu Komunikasi UMM ini.

Bacaan Lainnya

Ironisnya, masyarakat Indonesia lebih suka informasi yang simpel dan menghibur dengan bumbu audio visual sebagai daya tarik. Sementara literasi atau minat baca masyarakat sangat rendah. Hal ini menambah tantangan media mainstream sebagai kompasmya informasi yang aktual dan faktual.

“Tugas dan peran media mainstream di era teknologi saat ini tantangannya cukup besar untuk meluruskan informasi yang sebenarnya terjadi. Salah satunya berita investigasi menjadi tolak ukur maupun akurasi atas informasi yang telah beredar,” terang suami dari wartawati radio pemerintah ini.

Ketika menghadapi kasus investigasi, khususnya menyangkut pemerintah dan aparat negara, maka media mainstream harus menentukan pilihannya. Sebab media mainstream juga merupakan industri atau perusahaan media untuk tetap eksis.

“Tinggal menentukan pilihannya, apakah media  mainstream tersebut menjadi watchdog (pemantau), lap dog (penjilat), stupid dog (diambodoh), dan sircuss dog (bahan lelucon), tegasnya.

Disisi lain, lanjut Sugeng, jangan pernah menganggap sepele peran netizen +62, diakui atau tidak, investigasi jejak digital mereka lebih kuat.

“Contoh, terkuaknya akun fufufafa, itu bisa diungkap oleh netizen, yang notabene buzzer atau hacker. Media mainstream tinggal mengklarifikasi kebenarannya pada yang bersangkutan, perkara yang bersangkutan mengelak atau pura-pura tidak tahu, biarkan masyarakat yang menilai,” tandasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait