Malang, SERU.co.id – Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang dari Jalur Independen, Heri Cahyono (Sam HC) dan Rizky Wahyu Utomo (Rizky Boncel) resmi berakhir. Keputusan tersebut lantaran KPU Kota Malang menyatakan, syarat dukungan minimal pada jalur perseorangan di tahapan verifikasi faktual kedua dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Heri Cahyono menyampaikan, pihaknya telah melakukan gugatan atas keputusan TMS dari KPU Kota Malang kepada Bawaslu Kota Malang. Namun, pihaknya menyadari jika gugatan dilanjutkan, maka kemungkinan kecil lolos mengingat waktu pendaftaran tinggal besok Kamis (29/2024).
“Sebanyak 10.502 suara dukungan kami dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) pada verifikasi kedua. Jadi kemungkinan kecil bisa lolos, mengingat jika gugatan kami menang atau kalah, waktunya tidak memungkinkan. Sehingga kami HC dan Rizky Boncel beserta tim Malang Jejeg sepakat untuk mengakhiri perjuangan kami dalam memperbaiki Kota Malang,” seru Sam HC, sapaan akrabnya, diamini Rizky Boncell dan timnya, di HC Center di Jalan Danau Kerinci Kota Malang, Rabu (28/8/2024) sore.
Pihaknya telah mencabut gugatan di Bawaslu Kota Malang, serta memohon maaf dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Malang. Khususnya yang telah memberikan suara, tenaga dan dukungannya untuk perubahan Kota Malang lebih baik.
“Kami mohon maaf dan berterimakasih kepada seluruh masyarakat Kota Malang atas dukungannya dalam perubahan yang lebih baik. Kami legowo, karena untuk berkarya lebih baik ada banyak jalan, bukan harus di pusat kekuasaan (pemerintah), tapi bisa di luar kekuasaan apapun bentuknya,” ucap Sam HC.
Disebutkannya Malang Jejeg berdiri dengan visi misinya melakukan perbaikan, bukan merebut maupun mencapai kekuasaan. Hal itu dilakukan sejak Sam HC sebelum mencalonkan diri di Pilkada Kabupaten Malang periode lalu.
“Pasangan HC-Boncell akan melanjutkan perjalanan karyanya masing-masing, kembali ke kehidupan semula. Dan Malang Jejeg akan tetap berlanjut, baik di pusat kekuasaan maupun di luar kekuasaan dalam aktivitas apapun,” terang pria asal Kasembon, Kabupaten Malang, yang dikenal sebagai pengusaha yang mampu mengkaryakan masyarakat setempat.
Menurutnya, sistem politik di Indonesia kurang bersahabat bagi calon perseorangan atau independen, rintangannya tidaklah mudah. Bahkan menurutnya, selalu saja ada upaya penjegalan sejak awal dari beberapa pihak agar independen tersingkir.
“Saya menilai pengalaman (Pilkada Kota Malang) ini sangat luar biasa, dan saya menduga ada upaya penjegalan. Ketika dilakukan verifikasi, tim kami tidak dilibatkan, sehingga tidak transparan, benarkah mereka (verifikator) bertemu dengan nama dalam KTP tersebut. Mungkin akan berbeda ketika kami dilibatkan, pasti kami akan berusaha mempertemukan mereka apapun caranya,” kilahnya.
Disinggung keputusan mengakhiri dikaitkan dengan HC akan menerima pinangan rekomendasi dari DPC PDI Perjuangan. Serta akan digandengkan dengan Ganis Rumpoko dalam Pilkada Kota Malang. HC pun menjawab secara diplomatis.
“Informasi itu memang sudah menyebar melalui medsos, namun secara de facto, saya belum memegang rekomendasi tersebut sampai sore ini.
Kalaupun ada foto saya dengan Ganis, saya juga ada foto dengan beberapa tokoh penting lainnya, jadi belum tentu seperti yang ditampilkan. Itu jawaban saya secara de facto dan politisnya,” timpalnya.
Sementara itu, Rizky Boncell mengaku, dirinya akan legowo, dan meminta tim yang selama ini bersama pasangan independen juga legowo. Dirinya akan kembali ke kehidupan semula, dan akan tetap membangun Kota Malang melalui caranya.
“Saya akan tetap berkarya di jalur saya, sebagai seorang Rizky Boncel yang dikenal sebagai konten kreator, MC dan lainnya. Saya akan melanjutkan kehidupan saya, dan terima kasih kepada masyarakat luas dari awal sampai hari ini. Dan semua tim, ini bukan perjuangan terakhir, kalian juga berjuang dengan cara kalian,” tandasnya. (rhd)