Probolinggo,SERU – Ikan koi diminati karena warnanya yang cantik. Tak heran, kalau ikan ini masih diburu pecinta ikan. Meski perawatannya membutuhkan perawatan ekstra
Rachmad,bersama warga RT 05/RW 02,Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, adalah salah satu produsen ikan koi yang ada di Kota Probolinggo. Ia memiliki kolam yang terbilang cukup besar di belakang rumahnya. Kolam itu memang digunakannya Rachmad untuk budidaya bibit ikan koi, sehingga kampung ini dinamakan kampung koi
”Saya dulu tertarik budi daya ikan koi karena melihat warnanya yang cantik dan sering dicari orang,” ujarnya
Sejak 7 bulan lalu, dia mulai mencoba budidaya ikan koi. Setelah sebelumnya, budidaya ikan gurami dan sejenis ikan konsumsi lainnya
”Kemudian mencoba ikan koi, ternyata perawatannya tidak terlalu sulit,” ungkap Rachmad. Hanya saja, kondisi itu berbalik saat memasuki musim penghujan. Perawatannya cenderung berbeda dengan saat musim panas. Karena ikan yang mempunyai warna cantik tersebut sangat peka dengan perubahan suhu air.Rabu (15/7/2020)
Bila air tidak segera diganti, maka ikan koi akan mudah terserang cacar maupun jamur. Penyebaran cacar maupun jamur inipun biasanya sangat cepat. Sehingga dengan muda menular ke ikan yang lain.Kalau sudah terkena ingsang harus segera diganti dan diberi obat jamur khusus ikan. Dengan kolam yang bersih maka kondisi ikannya terjaga dan sehat.
Sedangkan makanan ikan koi sendiri, lanjut Rachmad, sejenis makanan palet ikan khusus berprotein tinggi. Sehingga, warna ikan koi akan semakin bagus. “Kalau makannya bagus, warna ikan juga akan semakin bagus, karena ikan koi diburu karena warnanya,” terang dia
Jenis ikan koi yang dibudidaya adalah ikan koi jenis showa dan koi sanke. Hanya saja, koi yang paling diburu warnanya polos. Meski berukuran kecil, ikan ini tetap mempunyai warna yang bagus dan akan tetap dibeli konsumen. ”Biasaya polos yang paling diburu, makanya kalau beli konsumen bisa memilih warna sesukanya,” ungkapnya.
Untuk bibit ikan ini dirinya menjual dengan harga Rp 25 sampai Rp 30.000 ribu per ekor dengan ukuran 15 – 20 sentimeter.Sedangkan untuk ukuran 25 – 30 cm harganya ada yang Rp 60.000 sampai Rp 80.000/ekor tergantung warnanya. Penjualan yang dilakukan saat ini masih mengandalkan media sosial. Disamping pelanggan yang datang sendiri.
”Minimal pembelian harus di atas 50 ekor, saya setiap bulan bisa menjual ratusan ekor, karena bergantung pesanan,” urai Rachmad(*)