Jokowi Sebut WWF Bali Momentum Atasi Tantangan Air Global

Presiden Jokowi nyatakan komitmen Indonesia mengatasi permasalahan air di WWF Bali. (ist) - Jokowi Sebut WWF Bali Momentum Atasi Tantangan Air Global
Presiden Jokowi nyatakan komitmen Indonesia mengatasi permasalahan air di WWF Bali. (ist)

Bali, SERU.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengajak negara-negara lain bergandengan tangan mengatasi tantangan global pada air. Tak lupa, Jokowi menyatakan, komitmen Indonesia dalam merumuskan aksi nyata pengelolaan air secara berkelanjutan.

Jokowi mengatakan, masyarakat Indonesia sudah memiliki budaya sistem pengairan, bahkan sudah diakui sebagai warisan budaya dunia. Salah satunya sistem pengairan Subak di Bali, sudah dipraktikkan sejak abad ke-11.

Bacaan Lainnya

“Sama seperti tema tahun ini, air bagi kemakmuran bersama. Bagi masyarakat Bali, air merupakan kemuliaan mengandung nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama. Melalui tema tahun ini, kita hindari persaingan, kedepankan pemerataan, kerja sama inklusif dan dukung penuh perdamaian dan kemakmuran,” seru Jokowi, di hadapan 3.448 orang-orang penting dari 148 negara.

Sementara itu, Anggota biro komite Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk Pembangunan Berkelanjutan, Putu Supadma Rudana berharap, WWF menjadi ajang evaluasi komunitas global tentang isu air. Mengingat isu air sangat mendesak untuk diselesaikan demi mencapai pembangunan berkelanjutan.

“WWF yang digelar pada 18-25 Mei 2024 ini berpotensi menjadi investasi di sektor air. Forum ini mendatangkam berbagai pihak, mulai dari bisnis, pemerintahan hingga akademisi. Bahkan mengadakan pertemuan tingkat parlemen resmi dengan menggandeng DPR RI dan IPU sebagai host,” beber Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini.

Putu melanjutkan, berdasarkan data SDGs 2023 dari PBB, miliaran orang di dunia masih mengalami kekurangan akses air minum layak (aman), sanitasi dan higienitas.

“Di Indonesia, cakupan layanan air minum telah berada pada 91,05 persen Namun akses air minum perpipaan pada 2023 baru 19,74 persen. Sisanya mengakses akses air minum dari sumber lain seperti galon,” terangnya.

Senada, Presiden World Water Council (WWC), Loic Fauchon menegaskan, WWF Bali menjadi momentum peningkatan kerja sama pengelolaan air secara global. Menurutnya, semua pihak terkait harus mendorong keberlanjutan air global.

“Kita harus mendukung kedaulatan air melalui perubahan di segala aspek. Untuk itu, perlu aksi nyata memberikan akses air bersih kepada semua orang,” pungkasnya. (aan/rhd)

Pos terkait