Malang, SERU.co.id – Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (FS UM) gelar pameran Navastra x Designoholic 2024 di gedung D18, D16 dan D14 FS UM. Pameran rutin tahunan ini dilaksanakan mulai tanggal 6-26 Mei 2024 dan menampilkan karya seni mahasiswa, cosplay, workshop bazar dan lomba. Selain sebagai wadah kreativitas, pameran ini diharapkan bisa menarik perhatian industri kreatif.
Ketua pelaksana Navastra x Designoholic 2024, Joni Agung Sudarmanto, SSn MDs mengatakan, Navastra merupakan acara tahunan yang dilakukan sebanyak dua kali. Yaitu Navastra tutup semester dan Navastra sambut semester. Navastra x Designoholic 2024 diadakan sebagai bentuk apresiasi dan wadah kreativitas kepada para mahasiswa FS UM.
“Pameran ikut mendukung program SDGs poin sembilan, yaitu memajukan industri sektor seni dan budaya. Inovasi mahasiswa FS ini menunjukkan potensi dan bakat luar biasa. Harapannya mampu menarik perhatian industri kreatif dan memberikan kesempatan untuk berkembang di bidang tersebut setelah mereka lulus,” seru Joni.
Tahun lalu, antusias dan ketertarikan pengunjung banyak, sehingga pameran tahun 2024 lebih banyak disajikan. Mulai dari desain dua dimensi, tiga dimensi, patung hingga desain buku. Rangkaian kegiatan ini tidak hanya menyediakan pameran semata, tetapi juga bisa mengunjungi fasilitas lainnya.
“Kami sebagai dosen hanya membimbing dan mengarahkan saja. Ide dan gagasan pameran karya ini sepenuhnya merupakan ide dari mahasiswa FS UM. Mahasiswa FS UM memiliki ide-ide kreatif dan inovatif yang kuat,” bebernya.
Baca juga: UM Borong Empat Pemenang Duta Bahasa Jatim 2024
Sementara itu, Wakil Dekan I FS UM, Evynurul Laily Zen SS MA PhD menyampaikan, pameran ini bukan hanya pameran seni biasa. Namun menjadi pameran pembelajaran yang ada di Fakultas Sastra.
“Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga minggu agar hasil karya mahasiswa yang dipamerkan berlangsung maksimal. Seperti pementasan teater mini dan pemutaran film yang keduanya merupakan contoh produk pembelajaran,” terang Evy.
Dikatakannya, pameran ini dianggap sangat penting dalam pembelajaran sastra. Karena selain sebagai pameran pembelajaran, juga untuk branding kepada publik tentang identitas sastra. Selain itu untuk menumbuhkan semangat interdisipliner antar Prodi Sastra maupun lintas Fakultas Sastra.
“Harapannya, pameran ini dapat memotivasi mahasiswa sastra untuk membuat karya yang lebih baik lagi,” pungkasnya. (afi/rhd)